KARAWANG

Mendadak Jadi Guru di Rumah

DAMPINGI ANAK BELAJAR: Siti Nuriyanah, warga Perumnas Bumi Telukjambe, sedang mendampingi anaknya, Adam Fahim Fatahillah belajar di rumah sejak kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan di sekolah.

Butuh Ekstra Sabar

KARAWANG, RAKA – Social distancing membuat anak-anak sekolah terpaksa belajar di rumah. Tentunya menjadi pengalaman tersendiri bagi para orang tua untuk menjadi guru bagi sang buah hati.

Siti Nuriyanah (34), warga Perumnas Bumi Telukjambe mengaku pengalamannya menjadi guru di rumah sangat seru, mesti harus banyak bersabar. Bukan karena anaknya yang malas, tapi karena ia kerap tak bisa menahan diri untuk bermain dengan gadgetnya. Meski demikian, sejauh ini dia tidak mengalami kesulitan selama bisa mengatur waktu.

Selama menjadi guru bagi anaknya, Adam Fahim Fatahillah (7) yang masih kelas 1 SD, sebaik mungkin mengatur jadwal anak di rumah. Mesti diperhatikan waktu makan, main ibadah dan belajar. Dengan begini anak tidak tertekan dituntut hanya belajar dan tidak bosan diam di rumah. “Mamanya jadi ikut pinter karena turun langsung ikut melihat, dan instruksi cara dan mengerjakan soal-soal anak selama di rumah,” tuturnya.

Yekti Mustika Asri (30) warga Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, merasa senang dan melatih kesabaran saat membimbing anaknya, Devika Azkia Ramadhini (7). Kesulitan yang dirasakan ibu rumah tangga ini adalah menghadapi mood anak saat sedang tidak baik dan tidak semangat. “Harus sabar dan belajar dengan cara yang menyenangkan, belajar sambil bermain,” katanya.

Hikmahnya, dia jadi lebih dekat dengan anak dan mengetahui cara belajar yang menyenangkan. “Dan banyak pembelajaran yang dapat diambil dari menjadi guru di rumah untuk anak,” ujarnya.

Rini Arifyanti (36), seorang perawat yang juga ibunda dari Karel Alfa Rizki (7) mengaku awalnya susah menjadi guru di rumah, karena sang anak kerap rewel dan mesti dibujuk. Namun seiring waktu terasa asyik dan seru bisa mengetahui perkembangan sang buah hati. “Kuncinya sabar, hikmahnya jadi tahu rasanya menjadi guru, merasakan bagaimana sabarnya seorang guru mengajari anak kita,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button