KARAWANG, RAKA – November diprediksi menjadi awal masuknya musim hujan. Meski saat ini hujan baru turun sesekali, diyakini musim hujan sudah masuk. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memetakan potensi kerawanan bencana. Pasalnya, sejumlah wilayah Karawang masuk daerah rawan bencana.
Kepala BPBD Karawang, Mahpudin menyampaikan berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan akan mulai turun di Karawang saat pertengahan Bulan Oktober. Meski begitu di awal November ini, cuaca panas masih mendominasi. “Ini memang kalau liat di BMKG, prediksi pertengahan Oktober. Tapi kenyataannya sampai awal November, relatif hujan terjadi secara lokal saja,” ujarnya, Jumat (1/11).
Diteruskannya, terdapat beberapa faktor penyebab musim menjadi tidak menentu, salah satu faktor adanya cuaca ekstrim. “Bahkan ini terjadi juga secara global, tetapi saat ini sudah ada perubahan-perubahan suhu seperti siang sangat panas, dan malam dingin, itu termasuk indikasi menjelang musim hujan,” paparnya.
Mahpudin menambahkan untuk curah hujan di wilayah Karawang diprediksi akan di atas normal. Hal tersebut akan memicu adanya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, banjir rob. Pihaknya telah menyiapkan 40 satuan tugas (satgas) yang tersebar di 30 kecamatan. “Yang harus sangat diwaspadai adalah angin kencang. Beberapa kejadian angin kencang terjadi baru-baru ini diwilayah selatan; Tegalwaru, Pangkalan, Ciampel.
Kalau banjir di wilayah Karangligar, lalu rawan longsor di Ciampel, Tegalwaru (wilayah lereng) dan banjir rob di wilayah Cemarajaya. Masyarakat harap berhati-hati, ketika ada apa-apa segera laporkan ke aparat agar secepatnya ditangani. Saat ini cuaca memang sudah tidak menentu, silahkan update terus juga prediksi dan informasi dari BMKG,” tutupnya. (nad)