Orangtua Banting Tulang Agar Anaknya Pesantren, Awalnya Jenuh, Akhirnya Hafal 10 Juz
KOTABARU, RAKA – Baru empat tahun mengikuti kegiatan pesantren, Ahmad Soleh (15) warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, berhasil menghafal 10 juz Alquran.
Orangtua Ahmad Soleh, Warta mengatakan, memiliki putra sebagai penghafal Alquran menjadi angan-anganya sejak dulu. Sampai akhirnya dia harus rela membawa anaknya yang dulu baru lulus sekolah dasar untuk pergi pesantren. “Saya bawa anak saya pesantren di Majalengka, tentunya kita selaku orangtua sangat berat, tapi mau bagaimana lagi,” ucapnya kepada Radar Karawang, Selasa (12/4).
Ia menambahkan, empat tahun berlalu, kini anaknya sudah mulai menguasai sebagian hafalan Alquran, sampai menginjak bulan Ramadan, kini sudah 10 juz dikuasainya. Menurutnya, meski sampai lulus sekolah nanti masih tersisa hafalan yang belum selesai, minimal anaknya bisa memahami konsep hafalan yang dapat dilanjutkan saat pulang ke rumah.
Ia mengaku, meski membiayai anaknya selama pesantren cukup menguras dompet, hal itu dia ikhlas lakukan walaupun harus kerja banting tulang pada pekerjaanya sebagai perajin topi. “Alhamdulillah walaupun pas-pasan ada saja rezekinya,” katanya.
Melalui telepon selular, Ahmad Soleh mengungkapkan, hafalan Alquran sudah menjadi santapannya setiap hari bahkan di luar jam pelajaran sekolah, makan, dan salat. Selama di pesantren, waktunya habis digunakan untuk hafalan. “Pertamanya sih jenuh, tapi sekarang sudah terbiasa. Malah kalau tidak hafalan kayak ada yang kurang,” katanya.
Ia berharap, dengan mengorbankan waktunya untuk terus belajar menjadi seorang hafidz, ia dapat memanfaatkan ilmu agamanya untuk amal ibadah serta mencerdaskan generasi di kampung halamanya nanti. “Ada rencana jadi guru ngaji dan berharap bisa meneruskan generasi hafidzul Quran di kampung Cariu nanti,” pungkasnya. (mal)