Pasar Cilamaya Sepi, Pedagang Bingung Bayar Angsuran
CILAMAYA, RAKA- Pasar Baru Cilamaya yang dipaksakan diisi untuk para pedagang pada tahun 2021, walaupun belum diresmikan oleh pemerintah daerah, saat ini kondisi pasar sepi pedagang dan pembeli.
Pedagang pasar Baru Cilamaya Adi (34) mengatakan, kondisi pasar saat ini sepi pembeli, penghasilan perhari kurang dari Rp1 juta, untuk angsuran kios para pedagang menjadi kebingungan. “Para pedangan yang lain juga sama ngeluh sih, disini masyarakat petani dan nelayan jadi ramainya pas musim panen, tapi kemarin musim panen juga biasa aja gak terlalu ramai,” katanya, Senin (7/8).
Adi menambahkan, dulu para pedagang banyak yang masuk berjualan di Pasar Baru Cilamaya tapi sekarang sebagian pada keluar melihat kondisi pasarnya seperti ini. Kalau pasar dulu, sandang dan pangan disatuin jadi ramai, tapi sekarang para pedagang sayuran tidak mau berjualan di dalam pasar sehingga pasar menjadi sepi. “Saya juga bingung ini pasarkan udah jadi tapi belum peresmian dari bupati, biasanya ada ya, seengganya kalau udah diresmikan orang kan pada tahu, diinformasikan di media, promosinya juga ada, jadi kita kaya jalan sendiri aja, yang berjualan promosi sendiri. Dulu saya sampai punya 2 kariyawan sekarang engga ada, Jadi sekarang udah bisa berjalan aja alhamdulillah,” terangnya.
Sementara itu Andhika (35) mengatakan, kondisi pasar saat ini lesu pembeli, bahkan dirinya sering tidak mendapat penghasilan karena tidak ada yang membeli.
“Kadang sampai zonk tidak ada pemasukan sama sekali, itu sering sekali. Karena banyak pedagang diluar jadi belum masuk ke pasar, jadi udah kecepatan duluan, walaupun itu memang udah rezeki mereka. Ditambah lagi sekarang harga di online shop harganya parah, bisa menjual harga miring banget, ” ucapnya.
Andhika menambahkan, dengan adanya online shop ini dapat menguntungkan bagi sebagian pedagang dan merugikan yang mempunyai tempat seperti ini harus sewa kios.
“Kita disini bayar retribusi juga, bayar parkir juga, saya beli kios di sini tapi nganggur pembayarannya, dengan kondisi seperti ini bingung juga mau nyicilnya. Harapan saya pasar ramai kaya dulu lagi, terus sistem sedikit di rubah, dulu pengunjung bebas masuk, dulu di belakang jalur bebas, jalur rotasi muter, jadi dulu orang-orang yang cuma lewat doang lihat-lihat jadi tertarik, kalau sekarang satu gerbang harus masuk dulu, harus parkir dulu kalau sekarang, kalau dulu ketika motor berhenti baru parkir,” tutupnya.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Cilamaya (IPPC) H. Karno Soedarno mengatakan, dia sudah mengirim surat kepada Bupati Kabupaten Karawang karena kondisi pasar sangat mengkhawatirkan, dari di bukanya bulan September tahun 2021 adanya animo keramaian hanya sampai akhir tahun 2021. Dari Januari tahun 2022 sampai sekarang semakin sepi jumlah pedagang apalagi pengunjung yang memberi. “Kemarin udah rapat dengan Disperindag Kabupaten Karawang, namun Disperindag tugasnya hanya mengawasi jadi tindakannya engga ada,” katanya.
Karno menjelaskan, saat ini hanya ada sekitar 150 kios yang tersisa yang masih aktif dengan jumlah pedagang sekitar 120 orang, kalau yang booking dulu sekitar 300 kios, sempat sebagian para pedangan yang sudah booking ini aktif berjualan, tapi karena sepi akhir keluar. “Kami memohon kepada Disperindag untuk diperhatikan dan jangan dibiarkan, tolonglah pasar ini diramaikan lagi salah satunya pedagang diluar untuk ditidak karena itu melanggar peraturan juga,” terangnya. (zal)