KARAWANG, RAKA – Kabarnya, Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan (Disperindag) Kabupaten Karawang akan mengucurkan anggaran Rp 15 miliar sampai Rp 20 miliar untuk Pasar Baru Karawang. Anggaran tersebut berasal dari bantuan gubernur (Bangub).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang Widjojo menuturkan, pihaknya akan berkordinasi dengan Bupati Karawang terkait penggunaan dana bangub. Pembangunan Pasar Baru akan dilakukan setelah habis kontrak. “Pasar baru kalau dari kita insya Allah ya nanti ada rencana hasil rapat kemarin, ada bangub ya kita coba, saya belum lapor ke beliau Bupati, apa bangub itu rencananya Rp 15 miliar sampai Rp 20 miliar masukan ke sana atau seperti apa,” ujarnya, Rabu (20/2) kemarin.
Selain Pasar Baru, lanjutnya, Pasar Rawasari juga bakal dibangun namun menunggu pembangunan Pasar Baru terlebih dahulu. Karena Pasar Rawasari akan digunakan tempat relokasi pedagang Pasar Baru. “Sesudah pembangunan selesai, biasanya dua tahun pindah semua pindah ke Pasar Baru lagi. Baru (nantinya) Pasar Rawasari digarap, kemungkinan 2020 jadi Pasar Rawasari juga bukan hanya akan jadi pasar tradisional bisa jadi tempat pasar elektronik bisa jadi percetakan dan lainnya, kemungkinan itu bisa saja,” katanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Padagang Pasar Baru Karawang (IPPK) Asep Kurniawan menyampaikan, Kalau memang betul ada bantuan dari provinsi untuk pasar, berarti pasar akan menjadi milik pemda dan itu yang menjadi harapan dari pedagang. Hanya saja, dia meminta pedagang tidak direlokasi ke Pasar Rawasari. “Relokasi masa pembangunan kami lebih condong untuk tetap di area Pasar Baru Karawang. Sebab kalau diluar area itu tempat tidak ada yang memadai,” pintanya.
Menurutnya, Pasar Rawasari tidak memungkinkan jadi tempat relokasi. Dia memprediksi bakal banyak masalah yang muncul seperti tempat parkir yang tidak cukup dan masalah sampah yang ada akan berdampak kepada masyarakat karena berdekatan dengan pemukiman. “Kemudian lalu lintas akan berdampak kalau di Rawasari, sebab Rawasari tidak memiliki lahan parkir yang luas hanya ada di depan, sementara hari ini saja di Pasar Baru Karawang jumlah pengunjung Pasar Baru Karawang kalau parkir itu sampai ke alun-alun,” katanya.
Asep meminta, jika dibangun nanti, pembangunan dilakukan tepat waktu. “Pembangunan pasar biasanya itu sampai dengan 18 bulan, makanya saya berharap kepada pemerintah kalau pembangunan tetap dilaksanakan masa pembangunan harus tepat waktu jangan sampai molor terlalu lama, kalau satu dua bulan tidak jadi masalah. Kalau sudah lama akan berdampak, karena kita di tempat relokasi itu pendapatan jualan akan turun sampai angka 60 persen, kalau terlalu lama ditempat relokasi ini gak bagus dan akhirnya pedagang akan terus mengalami penurunan pendapatan,” katanya. (apk)