Pendapatan BUMDes Rp7 Juta per Bulan
KARAWANG, RAKA – Pertama menerima dana penyertaan modal, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Medalsari, Kecamatan Pangkalan mengaku bingung. Tapi pada akhirnya pengelolaan tempat wisata menjadi pilihan untuk mengembangkan usaha BUMDes.
“BUMDes Maju Bersama, Desa Medalsari berdiri tahun 2015. Usaha yang dikembangkan sektor pariwisata,” ungkap Ukim Sumarna (43), Dirut BUMDes Medalsari, Sabtu (24/8).
Sebelum menetapkan pilihan BUMDes bekerjasama dengan tempat pariwisata, ada beberapa opsi, diantaranya pertanian dan perkebunan. Karena tiga poin itu potensi yang ada di Desa Medalsari. “Melihat yang lebih berpeluang adalah sektor wisata. Maka kami beserta 12 pengurus BUMDes bekerjasama dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Desa Medalsari membentuk pengelolaan areal wisata Mini Greencanyon,” bebernya.
Untuk sampai pada titik pengoperasian, banyak hal yang harus ditempuh, seperti menempuh perjanjian kerjasama dengan Perum Perhutani, karena luas areal yang akan dikembangkan adalah milik Perhutani. “Bagi hasil 55 persen Perum Perhutani dan sisanya ada tiga lembaga, yaitu pengelola 25 persen dalam hal ini BUMDes, LMDH 10 persen dan pemerintah desa 10 persen,” jelasnya.
Dia mengaku, program kerjasama itu berdasarkan hasil studi banding yang pernah dilakukan pada objek wisata yang ada di Sukabumi dan Kabupaten Kuningan. Akhirnya BUMDes Medalsari bisa mengelola pariwisata.
Beberapa agenda pengelolaan yang sudah dilaksanakan, diantaranya pusat jajan rakyat (Pujasera), penyewaan pelampung, objek selfie dan menyelam di Mini Greencanyon, Medalsari. “Dalam satu tahun pendapatan yang sudah berjalan memang fluktuatif, tergantung jumlah pengunjung. Namun dirata-rata sekitar Rp5 juta sampai Rp7 juta per bulan, ya dalam satu tahun bisa mencapai Rp50 juta,” terangnya.
Menurutnya, dampak yang bisa dirasakan oleh masyarakat yaitu bisa menyewa kios pujasera dan lintasan menjadi ramai, sehingga warung-warung atau kios pun tumbuh menjamur. “Karang Taruna pun akhirnya terkena imbas dampaknya yaitu pengelolaan sampah, dan sampai sekarang berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Modal yang sudah digelontorkan oleh APBDes dari tahun 2017 sebesar Rp120 juta, tahun 2018 sebesar Rp289 juta, dan di tahan 2019 masih belum ada karena regulasinya belum selesai. “Target tahun 2020, BUMDes membangun jalan objek wisata yang ada di dalam areal hutan, agar wisatawan tidak bosan hanya di Mini Greencanyon saja. Serta air kemasan yang lagi menunggu draf pengajuan karena harus dilakukan pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya. (yfn)