KARAWANG, RAKA- Pertamina diminta tidak berlarut-larut dalam menyelesaikan kebocoran minyak di pantai utara Karawang. Penanganan limbah yang memakan waktu lama, sangat berdampak pada kehidupan masyarakat.
Anggota DPR RI terpilih Saan Mustopa mengatakan, kebocoran minyak ini sangat berdampak pada kehidupan nelayan di pantai utara. Apalagi, jika penanganannya berlarut-larut. “Akan berdampak panjang pada penurunan hasil nelayan. Yang terpenting dampak dari pencemaran itu merusak ekosistem laut,” katanya, pada Radar Karawang, Minggu (1/9).
Saan yang juta tokoh masyarakat Karawang Utara meminta Pertamina bertanggung jawab pada masyarakat yang terkena dampak limbah. Tidak hanya memberikan kompensasi, pihak Pertamina juga harus secepatnya menangani kebocoran tersebut. “Pertamina harus bertanggung jawab atas adanya kebocoran minyak ini,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang Wawan Setiawan mengatakan, idealnya oil spill itu langsung dibersihkan dan diangkut. Namun karena keterbatasan armada, pihaknya menyediakan tujuh titik penampungan oil spill. “Kita sediakan tujuh titik penampung oil spill sebelum diangkut ke tempat yang berizin. Yaitu PPLI dan Triguna,” kata Wawan.
Wawan juga mengatakan, kebocoran minyak mentah itu juga berdampak terhadap pohon mangrove di sekitar pantai. Dari 935 ribu pohon yang ditanam sejak tahun 2014, ada 232 ribu pohon yang tercemar. “Kalau hitungan mereka melalui konsultan dari IPB, 103 hektare yang tercemar. Kalau saya hitungan pohonnya,” tambah dia.
Mantan Camat Tirtajaya ini menuturkan, dari 9 ribu feet titik kebocoran, baru tergali 6200 feet. Sehingga diperkirakan kebocoran tersebut baru akan tertutup pada akhir September atau awal Oktober. “Baru sekitar 67 persen yang tergali. Itu keterangan dari Pertamina,” tuturnya.
Hari Selasa nanti, tambahnya, dia bersama sekda sebagai ketua tim, serta dinas perikanan, dinas kesehatan dan BPBD akan mengadakan rapat evaluasi. “Nanti secara keseluruhan dijelaskan. Berapa kerugian dari nelayan, dari sisi kesehatan dan yang lainnya,” pungkas Wawan. (nce/cr4)