METROPOLIS

Perkenalkan Tujuh Makanan Khas Karawang

KARAWANG, RAKA – Dinas Koperasi Kabupaten Karawang memberikan bantuan biaya sewa tempat kepala tujuh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjual makanan khas Karawang.
Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Karawang Ade Sudiana memaparkan terdapat tujuh makanan khas Karawang seperti serabi Rengasdengklok, soto tangkar, sangtau, bandeng gepuk, pepes ikan jambal, bubur ayam Cilamaya serta olahan tutut. Selama tiga bulan seluruh ketujuh pelaku UMKM tersebut diberikan biaya sewa tempat Rp1 juta setiap bulan. “Kita menampilkan tujuh kuliner khas Karawang. Kita fasilitasi dengan membantu biaya sewa selama tiga bulan, setelah itu pelaku UMKM akan membayar sendiri. Mudah-mudahan kita bisa mengembangkan produk UMKM,” ujarnya, Kamis (15/9).
Selain itu, diberikan pula bantuan kepada lima kecamatan dan 25 desa berupa sarana dan prasarana. Ia memberikan contoh adanya masyarakat yang memiliki produk cilok, maka diberikan bantuan berupa gerobak. Pemberian fasilitas tersebut syaratnya yakni dengan mengajukan proposal. Total ada sebanyak 400 UMKM, saat ini prioritas hanya UMKM di wilayah miskin ekstrim. “Dalam kesempatan ini kita juga memberikan bantuan kepada pelaku usaha mikro berupa sarana dan prasarana. Ada lima kecamatan dan 25 desa, atas saran dari wakil bupati akan diprioritaskan kepada pelaku UMKM yang ada di wilayah miskin ekstrim,” tambahnya.
Wakil Bupati Kabupaten Karawang Aep Syaepulloh menyampaikan kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 18 September 2022). Salah satu kuliner khas Karawang yang telah terkenal yakni pepes ikan jambal dan sangu tahu (sangtau). “Tahun 2023 mendatang anggaran bagi Dinas Koperasi tidak ada pengurangan sama sekali. Sebetulnya Karawang ini memiliki kekayaan yang sangat luar biasa dan memiliki potensi. Saat ini percepatan ekonomi di tahun sekarang datang dari pelaku UMKM, alhamdulillah anggaran untuk tahun depan juga tidak dikurangi,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah daerah telah melakukan upaya agar produk UMKM masuk di seluruh hotel Kabupaten Karawang. Saat ini telah ada 62 persen produk UMKM yang telah masuk di hotel. Ia pun mengungkapkan produk UMKM pun telah berada di lapangan golf. Ia meminta kepada pelaku UMKM agar tidak menaikkan harga dari harga yang berada di retail. “Selain masuk ke retail, kita pun sudah masuk ke semua hotel untuk produk UMKM. Kita pemerintah daerah mendorong supaya produk bisa maju, jadi jangan sampai harga produk yang ada di lapangan golf jangan di mahalkan,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights