- Pemkab Nego PT KAI
KARAWANG, RAKA – Usai kecelakaan bus Agra Mas yang tertabrak Kereta Api Agro Parahyangan, Senin (26/8) siang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) langsung menutup pintu perlintasan kereta api Gorowong. Akibatnya, masyarakat tidak bisa melintasinya.
Padahal, jalan tersebut merupakan akses terdekat masyarakat menuju Telukjambe dari arah Klari, begitupun dari arah sebaliknya. Tak heran, banyak masyarakat yang protes penutupan tersebut, apalagi jika PT KAI mewujudkan rencananya untuk menutup permanen perlintasan tersebut.
Di lokasi perlintasan, terlihat para petugas keamanan PT KAI dan kepolisian sedang berjaga di areal perlintasan yang sudah ditutup sejak Senin (27/8) malam. Para pengguna kendaraan dari arah Klari menuju Telukjambe terpaksa harus menuju ke Adiarsa karena sudah tidak bisa melewati perlintasan di Gorowong. Begitu juga pengendara dari arah Telukjambe, mereka harus melewati Anggadita untuk menuju Klari atau ke wilayah kota. “Dari malam kita standby di sini. Karena sejak malam sudah ditutup,” kata Djureim, pengamanan stasiun Karawang.
Djureim juga mengatakan, akibat dari kecelakaan kemarin, jadwal perjalanan kereta api di sejumlah stasiun hingga pagi tadi masih terganggu. “Di Semarang dan Purwokerto sampai pagi tadi masih terganggu. Yang seharusnya berangkat pukul 18.00 jadi berangkat pukul 02.00. terus saja karena berurutan,” terangnya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, bahwa jalan tersebut merupakan jalan alternatif bagi masyarakat Karawang selain ke Johar untuk ke arah Telukjambe. Oleh karenanya sangat tidak mungkin untuk melakukan penutupan jalan tersebut. “Ini tidak mungkin ditutup. Kalau dulu mungkin ini jalan desa tapi sekarang sudah jadi jalan kota dan banyak yang melintas,” katanya, saat meninjau perlintasan kereta api Gorowong.
Cellica tidak setuju jika jalan tersebut ditutup permanen. Menurutnya, penutupan akan berdampak pada kemacetan luar biasa, terlebih hampir 90 persen warga berharap agar perlintasan itu tidak ditutup. “Belum ditutup permanen. Itu kan baru dari satu pihak. Tapi kita harus menghargai pernyataan dari PT KAI. Besok (hari ini) kita rapatkan di pemda jam 10 agar dievaluasi,” paparnya.
Dalam pertemuan nanti, kata Cellica, pihaknya akan meminta kepada pihak PT KAI agar mengevaluasi rencana penutupan perlintasan. “Saya berharap tidak ditutup. Tapi ditingkatkan agar menjadi perlintasan resmi. Karena ini jalan alternatif,” tambahnya.
Sementara itu, Abdul Rosyid, Karupam PT KAI mengatakan, PT KAI ingin menutup permanen perlintasan tersebut, sementara dari pihak pemda meminta tidak ditutup. “Keputusannya gimana besok,” ujarnya. (nce)