Perundungan Dijadikan Motivasi
Alumni Unsika Fahri Mujahid Maulani
KARAWANG, RAKA – Bullying atau perundungan, sering terjadi di mana saja dan kapan saja, serta bisa menimpa siapa saja, termasuk mahasiswa. Bagi sebagian orang, perundungan tersebut tidak membuatnya jatuh, tapi malah dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik.
Fahri Mujahid Maulani, pengusaha muda yang memiliki kekurangan sering mengalami dirundung semasa kuliah. Perundungan yang ia terima berupa ucapan yang menghina. Selain itu ia juga menerima perundungan dari fisik. “Saya di bully dengan kata anak idiot, bodoh,” ujar Fahri, alumni Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Minggu (11/4).
Ia sempat merasa tidak percaya diri akibat perundungan yang diterima. Awal mula dirundung karena ia mengalami kekurangan fisik di bagian mata. Teman yang merundung pun hanya berani menghina di belakang. “Saat ditanya langsung tidak pernah ada yang mengaku,” paparnya.
Selama dirundung ia tidak pernah marah. Ia menerima dan diam saja bahkan dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik. Ia memiliki cara tersendiri untuk membuat teman yang merundung diam. “Bahkan hingga meminta maaf dan menyesali,” ucapnya.
Bukti pertama yang ditunjukkan yakni dengan pandai dalam bidang akademik. Kedua dengan berani presentasi. Ketiga ia berhasil menembus jurnal nasional untuk sinta 3 dan 4. Ke empat ia berhasil menjalankan bisnis hingga sukses. Kemudian ia juga dapat lulus di sekolah komunikasi. “Saya buktikan sampai akhirnya sekarang mereka bisa minta maaf,” pungkasnya. (cr6)