Perusahaan Diminta Akomodir Penyandang Disabilitas

DIBERDAYAKAN: Penyandang disabilitas mesti diberdayakan.

KARAWANG, RAKA- Pemerintah Kabupaten Karawang meminta agar perusahaan mengakomodir tenaga kerja penyandang disabilitas.
Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh SE beberapa waktu lalu memberikan bantuan kaki palsu itu diberikan kepada Amelia Putri (13) dan Muhammad Rodi Kurnia (21). Wabup berharap, bantuan kaki palsu ini mampu membantu aktivitas mereka dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Tak hanya itu, untuk Amelia Putri, Wabup menjanjikan bakal memfasilitasi agar ia dapat kembali ke sekolah. Diketahui, sejak kecil Amelia enggan masuk ke sekolah karena kerap mendapat perundungan oleh teman-temannya, karena kondisi fisiknya tersebut. Sementara, sudah tiga bulan terakhir Rodi Kurnia diberdayakan menjadi tenaga non-PNS di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang. “Saya juga mendorong perusahaan agar menyerap tenaga kerja disabilitas. Berikan mereka kesempatan untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya,” katanya, beberapa waktu lalu.
Sementara, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Karawang, Dyah Palupi mengatakan, di Karawang ada 8 ribu lebih penyandang disabilitas. Setiap tahun, Dinsos Karawang menganggarkan bantuan alat untuk disabilitas. Tahun 2022 ini terdapat kenaikan jumlah bantuan. Tahun lalu, Dinsos Karawang hanya menyediakan 150 jenis alat bantu untuk disabilitas. Tapi tahun ini bertambah jadi 161 alat bantu. “Jenis alatnya beragam ya, dari kursi roda, kaki palsu, alat bantu dengar, dan alat jenis bantu lainnya sesuai permintaan,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Karawang Robby mengatakan, saat ini penyandang disabilitas belum sepenuhnya mendapatkan kemudahan dalam mencari pekerjaan. “Seperti yang kita tahu saat ini bahwa bagi para penyandang disabilitas sangat sulit mencari pekerjaan,” katanya.
Bahkan, kebanyakan dari mereka terpaksa mengemis di jalanan karena sulitnya mendapatkan pekerjaan untuk para penyandang disabilitas. “Karena akses mendapatkan pekerjaannya sulit, banyak juga para penyandang disabilitas terpaksa untuk mencari uang di jalanan,” tambahnya.
Ia menuturkan, bahwa penyandang disabilitas harus benar-benar diperhatikan dalam mencari pekerjaan. Walaupun saat ini pemerintah daerah telah meminta kepada perusahaan untuk mempekerjakan para penyandang disabilitas, namun fakta di lapangan masih banyak perusahaan yang tidak menuruti pemerintah. “Kami minta pemerintah harus turun ke lapangan berapa banyak penyandang disabilitas yang belum punya kerjaan, kalau belum ya minta perusahaan untuk merekrut mereka,” tuturnya. (fjr/dis)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here