KARAWANG, RAKA – Penanganan sampah di Karawang saat ini belum tertangani dengan baik. Hal ini bisa dilihat masih banyak sampah berserakan di pinggir jalan, seperti disepanjang jalan irigiasi, tepatnya belakang kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang menuju Pasar Johar. Potensi sampah di Karawang sehari bisa mencapai 1.000 ton.
Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kabupaten Karawang Nevi Fatimah menyampaikan, pelayanan pengelolaan sampahan pada tahun 2018, sudah dilimpahkan sepenuhnya ke UPTD. “DLHK memiliki 4 UPTD,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Selasa (18/12).
Ia menjelaskan, untuk pelayanan sampah UPTD 1 meliputi wilayah Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat dan Klari. UPTD 2 melayani wilayah Rengasdengklok dan sekitarnya. UPTD 3 melayani wilayah Cikampek dan sekitarnya. UPTD 4 melayani wilayah Telagasari dan sekitarnya. “Volume sampah yang dihasilkan dari setiap UPTD berbeda. Oleh karena itu jumlah kendaraan setiap UPTD disesuaikan dengan volume sampah yang dihasilkan,” paparnya.
Ia menambahkan, secara struktural masing-masing UPTD seharusnya membuat laporan rutin kepada DLHK, hal itu sebagai bukti kegiatan. “Setahu saya ada laporan tertulisnya kepada kepala dinasnya langsung bukan kepada bidang kebersihan,” tuturnya.
Berdasarkan hasil kajian bidang, lanjut Nevi, potensi sampah di Kabupaten Karawang secara keseluruhan bisa mencapai 900-1000 ton per hari yang diangkut ke TPA sekitar 400-500 ton per hari. “Sisanya ada yang dibakar, ada yang dibuang ke sungai, ada yang dikelola melalui bank sampah, TPS 3R, rumah kompos, dibuang sembarangan di tanah-tanah kosong,” tuturnya.
Lanjut Nevi, mengenai teknis pelaksanaan, bisa ditanyakan langsung ke UPTD termasuk mengapa masih ada sampah dipinggir jalan, karena mereka yang mempunyai tugas dalam melakukan pelayanan sampah, pihaknya hanya sebatas mengawasi. “Untuk wilayah jalan irigasi, bisa coba tanyakan langsung ke UPTD nya, kenapa banyak tumpukan sambah disepanjang jalan itu, seharusnya bisa diatasi,” pungkasnya. (acu)
