KARAWANG

Potensi Wisata Industri Belum Tergali

Dinah Puja Astuti

KARAWANG, RAKA – Pemerintah Kabupaten Karawang didorong supaya mengoptimalkan semua potensi wisata yang dimiliki. Ini dianggap perlu sebagai upaya menggenjot Pendapat Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Hal itu, diungkapkan General Manager Batiqa Hotel & Apartemen Dinah Puja Astuti, baru-baru ini. Ide ini sudah menjadi keinginan owner Kawasan Industri Surya Cipta untuk mengembangkan pontensi perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya. Wisata industri salah satunya, terang Dinah, sampai saat ini sama sekali belum dilirik. Padahal sektor ini bisa memberikan kontribusi tidak sedikit kepada pemerintah daerah. Selama ini, pemkab sudah menerima pajak-pajak formalnya saja, seperti pajak tempat usaha, makan minum, penginapan dan hiburan,” tandasnya.

Padahal, jika mau mendorong peningkatan pendapatan kantong-kantong pajak tersebut, maka sumber penerimaaan pajak pun akan ikut meningkat. “Kawasan Industri Surya Cipta memiliki fasilitas-fasilitas yang bisa ditawarkan sebagai wisata industri. Jika berbagai fasilitas ini dioptimalkan, maka akan menjadi sumber PAD baru yang bisa diandalkan,” tambah Dinah.

Dinah menyebutkan, sejumlah fasilitas tersebut, diantaranya ploating garden, yakni pengolahan limbah berbasis organik. Fasilitas ini bisa ditawarkan sebagai objek studi tur pelajar dan studi banding pejabat terkait. “Sekolah-sekolah sekarang sudah banyak yang kurikulumnya berbasis lingkungan. Mereka bisa memanfaatkan ploating garden sebagai media belajar di luar kelas,” terang Dinah.

Demikianpun di kalangan pemerintahan, terutama daerah-daerah yang ada kawasan industrinya. Bisa menjadi bahan perbandingan dalam hal pengolaan limbahnya. “Ploating garden kita punya yang pertama di Indonesia yang sukses menanam pohon dengan air limbah. Karena itu pula belum lama ini kita memdapat kunjungan dari Jababeka dan MM 2000. Mereka ingin tahu bagaimana pohon-pohon kita bisa tumbuh subur sementara di tempat mereka malah mati,” jelas Dinah.

Dinah mengatakan, dalam pengolahan limbah cair berbasis organik, pohon menjadi indikator untuk menyatakan keberhasilan. “Konsultan kita itu di Hongaria, dia yang memilih jenis-jenis yang ditanam di ploating garden sedalam lebih dari enam meter itu,” pungkasnya. (ari)

Related Articles

Back to top button