HEADLINEKARAWANG

Prabowo Sindir Politik Uang

KARAWANG, RAKA – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, melakukan kampanye akbar di Lapangan Galuh Mas II Karawang, Jumat (29/3). Pasangan calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno ini, melakukan orasi politik di hadapan puluhan ribu pendukungnya.

Dalam orasinya, Prabowo meminta pendukungnya untuk mengamankan pelaksanaan pemilu ini dari segala bentuk kecurangan, termasuk dugaan adanya politik uang. “Saya tidak ingin membagikan uang, saya hanya ingin memberikan kemeja ini,” ujarnya. Dia lantas melemparkan kemeja yang dipakainya kepada para pendukungnya setelah berorasi.

Menurut Prabowo, pihaknya tidak akan menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilu, termasuk saat kampanye terbuka kemarin. “Saudara dikasih uang nggak ke sini?” tanya Prabowo kepada peserta kampanye. “Tidak,” jawab massa.

Prabowo mengatakan, dia tidak akan mempersoalkan jika tidak terpilih 17 April nanti. Asal, pelaksanaan pemilu ini berjalan dengan jujur tanpa ada kecurangan. Dia meminta KPU menjaga netralitas dengan tidak membiarkan terjadinya berbagai kecurangan. “KPU, mohon jangan izinkan kecurangan terjadi lagi. Saya tidak ada masalah siapapun yang dipilih rakyat. Saya akan tunduk dan patuh, asal rakyat tidak dicurangi,” ucapnya yang didampingi Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sohibul Iman, dan sejumlah pengurus partai koalisi.

Dia mencium, saat ini ada upaya pihak lain yang ingin mencurangi pelaksanaan pemilu. Bentuk kecurangan itu, di antaranya adalah bagi-bagi uang menjelang pemilu dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang bermasalah. Prabowo mengajak pendukungnya melawan kecurangan. Caranya adalah dengan memilih dia tanpa harus takut oleh berbagai bentuk intimidasi. “Berapa pun suara yang didapat, masih ada cadangan 17 juta suara yang tidak jelas dari mana. Janganlah begini,” kata Prabowo.

Prabowo berjanji, jika terpilih menjadi Presiden hasil Pemilu 2019, dia akan menyelenggarakan Pemilu 2024 yang paling transparan, jujur, bahkan murah. Selain itu, Prabowo berjanji, selama memimpin, dia akan tetap menempatkan aparatur pemerintah sebagai pihak yang harus dijaga dan dipelihara netralitasnya. Dengan demikian, mereka tidak diseret-seret ke dalam lingkaran kepentingan politik. “Hukum pun tidak boleh dijadikan alat politik. Sisa hidup saya hanya sebagai alat rakyat,” ujarnya.

Sebelumnya, Endang Sodikin, sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Karawang mengatakan, target suara Prabowo-Sandi di Karawang sama dengan pilpres 2014 lalu yaitu 80%. “Kita akan sesuaikan dengan pilpres tahun 2014 lalu, sebesar 80%, estimasi kita yaitu sebanyak 50 ribu suara,” pungkasnya. (cr3/asy)

Related Articles

Back to top button