HEADLINEKARAWANG

Rapid Positif, Swab Dua Kali Negatif

RH Tertekan Dicibir Tetangga

KARAWANG, RAKA – Sempat dinyatakan positif melalui Rapid Diagnostic Test (RDT), namun dua kali swab dinyatakan negatif. RH (27) warga Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, mengaku merasa terganggu dengan banyaknya postingan para tetangganya di media sosial. Karena menganggap dirinya positif terpapar Covid-19. Padahal setelah dilakukan swab tes dua kali, hasilnya negatif corona. “Kalau baru hasil rapid jangan dulu disebarkan bahwa saya benar-benar positif. Karena itu baru screaning,” katanya kepada Radar Karawang.

RH menceritakan, beberapa waktu lalu dirinya sempat mengikuti rapid tes yang dilakukan di perusahaan tempatnya bekerja. Berdasarkan hasil rapid, ia dinyatakan positif. Dirinya langsung diisolasi dan mengikuti pemeriksaan lanjutan. Setelah satu minggu diisolasi di salah satu rumah sakit, dua kali hasil swabnya dinyatakan negatif. “Tapi semua warga dan tetangga saya sudah menyangka kalau saya benar corona. Karena waktu itu rumah saya didatangi petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dan disemprot,” ucapnya.

Dengan banyaknya postingan melalui media sosial dan perbincangan dari mulut ke mulut mengenai informasi tersebut, ia beserta keluarga merasa terganggu secara sosial. Berdasarkan pengalamannya, RH meminta kepada pihak terkait agar tidak langsung menyatakan positif hanya melalui rapid tes. Karena setelah dilakukan swab hasilnya negatif. “Secara manusiawi rasa takut sih ada. Walaupun sebelumnya gak ada sakit sama sekali. Sampai sekarang ya Alhamdulillah saya sehat,” ujarnya.

Ketua Paguyuban Pemuda Citeureup Danu Arifin meminta kepada semua pihak sampai ke jajaran kelurahan, agar memberikan informasi yang jelas. Jika memang ada salah satu warganya yang dinyatakan positif, sosialisasikan dengan baik kepada semua warga sehingga tidak menimbulkan kepanikan. “Informasi yang belum tentu kebenarannya hanya akan menambah beban psikologis masyarakat di tengah pandemi, yang dirugikan bukan hanya orang bersangkutan. Tetapi juga semua warga di wilayah kami,” ujarnya.

Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan penyebaran Covid-19 Karawang dr Fitra Hergyana mengatakan, sejak awal selalu menyampaikan kepada masyarakat bahwa covid bukanlah aib. Jika memang ada warga yang terpapar, tidak boleh ada stigma dari masyarakat. “Makanya saya selalu bilang kepada masyarakat, bahwa covid itu bukan aib dan tidak boleh ada stigma di masyarakat,” ujarnya. (nce)

Related Articles

Back to top button