HEADLINEMETROPOLIS

Rela Basah Demi Cap Go Meh

BASAH KUYUP: Peserta dan personel PMI Karawang tampak basah kuyup saat hujan mengguyur di tengah perayaan Cap Go Meh. Namun, mereka tampak bergembira meski harus menahan dingin.

KARAWANG, RAKA – Hari ke-23 setelah Imlek, Karawang kota mulai dari Jalan Tuparev hingga alun-alun menjadi riuh. Gendang yang ditabuh bertalu-talu bersahutan dengan bunyi simbal. Aroma mistik terasa kuat karena udara beraroma hio tercium. Tuparev yang padat dengan ruko-ruko menjadi meriah menyambut Cap Go Meh, Minggu (16/2).

Acara yang begitu meriah tersebut menjadi pusat perhatian masyarakat. Tua, muda, laki, perempuan memadati Jalan Tuparev. Bahkan saat hujan turun sekalipun, tidak menyurutkan antusias masyarakat menyaksikan iring-iringan barongsai, lion, hingga patung para dewa yang digotong yang kerap digelar setahun sekali tersebut. “Hujan-hujanan lebih seru. Ini bareng teman-teman dari Klari,” ungkap Fadli (18) warga Desa Anggadita, Kecamatan Klari kepada Radar Karawang.

Ia melanjutkan, meski setiap tahun selalu menyaksikan Cap Go Meh, dia merasa tidak bosan. Selain bisa melihat atraksi barongsai, sekalian cuci mata. “Hiburan gratis. Ramai lagi,” ungkapnya.

KEHUJANAN: Sejumlah warga Karawang berteduh di pinggiran toko saat menyaksikan Cap Go Meh di Jalan Tuparev, Minggu (16/2).

Teman satu motor Fadli, Umar (17) mengaku hujan tidak jadi halangan bagi dirinya menyaksikan barongsai. Dia yang datang ke Jalan Tuparev bersama empat orang temannya, mengatakan acara setahun sekali ini banyak manfaatnya. “Baru kali ini kehujanan, tapi asyik. Hehe,” ujarnya.

Berbeda dengan Iis (39) yang membawa anaknya mengaku lebih memilih berteduh daripada menyaksikan iring-iringan barongsai sambil kehujanan. “Bawa anak kecil, takut sakit,” katanya.

Agar kesehatan peserta Cap Go Meh dan penonton dalam keadaan prima, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Karawang menyiagakan tidak kurang 12 personel, satu unit mobil ambulance. Dalam misi kemanusiaan, PMI mengikuti langkah rute yang dijadikan jalan iring-iringan peserta pesta Cap Go Meh.

Menurut Kiki, mewakili Koordinator Lapangan PMI Karawang, pihaknya mengaku setiap tahun PMI Karawang tidak ketinggalan untuk ikut serta dalam membantu keberlangsungan Cap Go Meh. “Kalau Cap Go Meh ini hampir setiap tahun kita mengikuti, karena memang ada surat permintaan resmi juga dari pihak kelenteng,” jelasnya.

Dari 12 personel yang diterjunkan, kata Kiki, dibagi menjadi tiga kelompok yaitu ada yang di mobil dan posisinya paling belakang atau tim penyapu, kemudian ada juga yang di paling depan, terus ada tim penyisir peserta Cap Go Meh. “Tadi dari peserta ada yang kram, karena memang kondisinya hujan juga dan mereka tidak mengenakan alas kaki,” katanya.

Meski dalam perayaan Cap Go Meh diguyur hujan, lanjut Kiki, pihak PMI tidak menemukan peserta yang terkendala dengan kesehatan. “Sebetulnya PMI ini tidak menyediakan obat-obatan, hanya untuk penanganan awal saja,” pungkasnya

Di sisi lain, sebanyak 359 personel Polres Karawang dan gabungan instansi lain dikerahkan sepanjang pelaksanaan pesta rakyat Cap Go Meh (CGM) Kirab Budaya. Sejak pukul 09.00 WIB, Polres Karawang dipimpin langsung oleh Kapolres Karawang AKBP Arif Rachman Arifin sudah menggelar personelnya di titik-titik ploting pengamanan, diawali dengan apel kesiapan diPolsek Karawang. Pengamanan juga dilakukan para kapolsek, salah satunya adalah Kapolsek Telagasari AKP Kumisih, selaku padal pengamanan yang beranggotakan lima personel di Plaza Telkom Karawang. “Iring-iringan barongsai ini menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang menonton. Sudah tradisi ketika masyarakat memberikan angpau kepada para baronsai di jalan, hal ini sebagai simbol bagi-bagi rezeki dan keberuntungan,” ujar Kumisih. (mra/psn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights