Relawan Mendidik Anak-anak Jalanan
BELAJAR: Anak-anak jalanan di Karawang kota sedang mengikuti pembelajaran.
KARAWANG, RAKA – Pendidikan adalah hak setiap anak tanpa terkecuali, hal inilah yang disadari oleh Relawan Peduli Pendidikan Karawang (RPPK). Sejak Maret 2014, mereka aktif memberikan pendidikan bagi anak-anak jalanan di Karawang. Mereka secara sukarela memberikan pendidikan non formal berupa pengajaran calistung, maupun keterampilan yang sifatnya mengasah kreativitas anak-anak.
Dewan Penasihat Komunitas Relawan Peduli Pendidikan Karawang dengan akun isntagram @relawan.pendidikan_krw ini, Irvan Janurwardi (27) menceritakan, awalnya RPPK hanyalah sekumpulan relawan yang membantu korban banjir di Karawang. Ketika banjir telah surut, mereka berpikir bagaimana caranya agar tetap terhubung dan berkegiatan sosial, maka disepakati tetap berkegiatan dengan beralih ke pendidikan anak jalanan. “Jadi relawan banjir itu sebelum Maret 2014, nah tanggal 22 Maret kita bentuk RPPK,” tuturnya.
Hadirnya RPPK tak lain adalah keinginan menjadi bagian dari solusi atas tidak meratanya pendidikan di Karawang, terutama bagi anak-anak yang tidak mampu. Bagi mereka pendidikan anak sangat penting untuk masa depannya nanti, demi keberlangsungan hidup.
RPPK sendiri rutin mengadakan open class yakni mengajar anak jalanan setiap Sabtu dan Minggu pukul 16.00 WIB di sekitaran Stasiun Kereta Api Karawang. Selain itu mereka juga kerap berbagi seragam gratis ke daerah terpencil atau pelosok.
Saat ini terdapat sembilan orang pengurus tetap di RPPK, namun banyak pula relawan lainnya yang jumlahnya tak terhitung. Mereka biasanya menyempatkan datang mengajar sewaktu-waktu. “Semoga menjadi wadah bagi mereka khususnya anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak, serta bagian dari upaya pemerintah dalam mencerdaskan bangsa dan generasinya,” harapnya.
Seorang relawan, Ria Adilla Anjarwati (26) menuturkan, dirinya bergabung dengan RPPK tahun 2017. Saat itu RPPK mengadakan kegiatan berbagi 1000 seragam di Cilamaya. Ia yang saat itu belum lama merantau di Karawang akhirnya memutuskan untuk bergabung. “Dulu kan masih bingung mau ngisi waktu akhir pekan kemana, akhirnya gabung,” ujarnya.
Aktif sebagai relawan di RPPK, baginya menjadi lebih bisa tahu karakter setiap anak didik dan juga menambah pertemanan. Ia mengaku sejak awal memang suka dengan kegiatan sosial, terlebih yang berhubungan dengan anak-anak. Ia berharap anak jalanan bisa dapat perhatian lebih dari pemerintah. Karena sepemerhatiannya saat ini masih banyak anak jalanan yang tidak mendapat pendidikan. “Semoga bisa RPPK merangkul lebih banyak anak jalanan lagi, gak hanya sekitaran kota Karawang saja,” inginnya.
Relawan lainnya yang bergabung sejak tahun 2018, Venna Nurul Khotimah sebelumnya memang telah aktif menjadi relawan semasa kuliah di Bandung. Saat di Karawang ia pun diajak oleh temannya untuk bergabung dengan RPPK. Meski sempat mendapat halangan dari keluarga, ia berusaha untuk memberi pengertian sampai akhirnya keluarga mengizinkan. “Saya merasa itu adalah kewajiban buat kita, waktu itu saya melihat di RPPK anak-anak usia segitu mereka butuh kasih sayang lingkungannya,” ungkapnya.
Banyak pengalaman menarik saat mengajar di RPPK, salah satunya adalah momen ketika para relawan ini diteriaki oleh salah satu orang tua murid, bahwa sang anak sudah waktunya untuk bekerja. Ia berharap kedepannya anak-anak jalanan di RPPK bisa siap menghadapi tantangan masa depan. Ia ingin mereka mempunyai kompetensi untuk mencari uang untuk kehidupan selanjutanya, bahkan dianggap layak oleh orang-orang. “Saya berharap RPPK bisa seaktif dulu lagi, sebab semenjak ada corona kita 6 bulan tidak ada kegiatan ngajar, lumayan kangen dengan anak-anak, terakhir lihat mereka sudah lumayan besar. Sebagian dari mereka sudah bisa mengerjakan kerajinan dan mandiri dengan adanya kegiatan dari kita,” pungkasnya. (din)