Rengasdengklok Punya Pasar Proklamasi Standar SNI
KARAWANG, RAKA – Belum lama lagi Rengasdengklok punya pasar standar SNI. Hal itu ditandai dengan digelarnya soft launching Pasar Proklamasi, Jumat (24/6). Kegiatan itu dihadiri Bupati Karawang serta forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Karawang, dan pedagang pasar Rengasdengklok.
Dengan digelarnya soft launching ini membuat pedagang Pasar Rengasdengklok semakin optimis akan keberhasilan PT VIM sebagai pihak pengembang dalam membangun pasar Rengasdengklok.
Juhairiyah (36), pedagang Pasar Rengasdengklok yang sudah memesan tempat usaha di Pasar Proklamasi. Ia mengaku sempat mendengar kabar bahwa pembangunan Pasar Proklamasi ini akan terbengkalai, tapi dengan seiring berjalannya waktu akhirnya pasar tersebut sampai ke tahap soft launching. “Saya sudah punya keyakinan sendiri, Pasar Proklamasi ini pasti terwujud,” katanya, saat ditemui di tengah-tengah acara soft launching.
General Manager PT VIM Agung Djajadi Putra, meminta semua pedagang Pasar Rengasdengklok ini harus lebih yakin kepada pihak VIM yang tengah membangun Pasar Proklamasi. Sebagaimana ada pedagang yang telah melunasi dana pertama atau DP 20 persen. “Kami sudah membuktikan dengan adanya bangunan Pasar Proklamasi, dan tidak akan lepas kewajiban-kewajiban kita terhadap pemerintah daerah,” ujarnya.
Agung, sapaan akrabnya, meminta kepada pedagang juga agar berpikir positif bahwa pembangunan ini akan berjalan dengan baik. Kemudian dia mengimbau para pedagang yang menempati lahan PT KAI di Pasar Rengasdengklok jangan bersikeras untuk tetap menduduki lahan tersebut. “Pada dasarnya semua mendukung kita. Ibu bupati, Forkopimda termasuk dari PT KAI,” katanya.
Dirut PT Visi Indonesia Mandiri (VIM) Gregorius Samuel Jan mengatakan, Pasar Proklamasi Rengasdengklok merupakan pasar modern dengan konsep go green, yang terintegrasi dengan sub terminal, serta fasilitas umum lainnya yang telah berstandar SNI. Dia menyebut, pembangunan pasar ini telah melalui dinamika dan proses panjang. Mulai dari permasalahan dan isu-isu, kajian-kajian, sosialisasi baik ke pedagang maupun masyarakat sekitar. “Hingga alhamdulillah puji Tuhan, pembangunan pasar terutama untuk blok kios dan los dapat terselesaikan dengan baik,” imbuhnya pada saat sambutan soft launching.
Lebih lanjut Samuel menyebut, saat ini telah dibangun 928 unit tempat usaha, yang terdiri dari 208 kios dan 720 los yang dapat menampung 920 orang pedagang. Dan kemudian hari apabila ada permintaan penambahan unit tempat usaha, maka pihak VIM sanggup menyiapkannya. Hal itu Ia sampaikan untuk menepis isu yang selama ini beredar, yang menyebutkan daya tampung Pasar Proklamasi tidak dapat mencukupi seluruh pedagang di pasar lama Rengasdengklok. “Terima kasih atas segala doa dan dukungan serta kerjasamanya hingga kita bisa mewujudkan pasar modern yang bersih, rapai, tertata dan bermartabat,” katanya.
Samuel menambahkan, Pasar Proklamasi Rengasdengklok ini diharapkan bisa membawa berkah kebahagiaan baik kepada pedagang, konsumen serta masyarakat sekitar. Dia berharap semoga pasar ini menjadi salah satu barometer investasi yang dapat menarik banyak lagi investor untuk berinvestasi di Karawang. “Yang paling utama sesuai harapan kami, urang pindah ka Pasar Proklamasi, nu dagang pasti untung,” imbuhnya.
Bupati Karawang Cellica Nurachadiana mengatakan untuk mewujudkan Pasar Proklamasi ini telah melewati suatu proses yang panjang. Cellica mengaku dalam membangun Pasar Proklamasi ini tidak bisa mengandalkan dana pemerintah daerah. “Saya tidak bisa bekerja sendiri, kalau semua harus pakai dana Pemda, habislah uang Pemda,” katanya pada saat sambutan soft launching.
Cellica berharap dengan adanya soft launching Pasar Proklamasi ini, dapat mengakomodir semua keinginan pedagang. Kemudian, para pedagang lokal juga diberi prioritas untuk menempati kios atau los yang ada di Pasar Proklamasi. “Secara teknis Grand Opening, saya minta di tahun ini, harapannya di rangkaian ulang tahun hari jadi Karawang ke 389,” ujarnya. (mra)