Road Show Kedua Pemuda Karawang Makin Cakap Digital
KARAWANG, RAKA- Relawan TIK Karawang bersama JaWAra Internet Sehat-ICT Watch sukses menggelar event Roadshow Karawang Makin Cakap Digital yang ke-2. Kali ini mereka berkolaborasi dengan KNPI Karawang serta BNET Karawang. Inisiasi atraktif mereka terwujud dalam Workshop “Peka Kacida” (Pemuda Karawang Makin Cakap Digital) yang sukses digelar pada Sabtu (13/8) di Aula Lantai 2 Gedung KNPI Karawang.
Acara ini turut dihadiri Ka Bid Dinkopukm Kabupaten Karawang, H. Agus yang sekaligus membuka workshop. “Kami sangat bersyukur dan apresiasi karena masih ada anak muda yang peka terhadap Kota Karawang dalam kemajuan pemudanya, khususnya UMKM Kabupaten Karawang. Acara seperti ini harus terus didukung dan terus berlanjut,” ujarnya.
Menurutnya, dunia digital saat ini harus diiringi dengan kesiapan sumber daya manusia Karawang yang semakin cakap digital, baik itu bagi para pemuda maupun bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Karawang. Fenomana ini pulalah yang melandasi inisiasi gerakan literasi digital yang tengah digagas Relawan TIK Karawang bersama JaWAra (Duta) Internet Sehat, Iwan Ridwan. “Event ke-2 ini berfokus pada pelibatan generasi muda, seperti mahasiswa dan organisasi pemberdayaan masyarakat berbasis pemuda seperti KNPI. Selain itu, beberapa peserta juga ada pula yang berasal dari latar belakang pedagang/wiraswasta,” ujar Iwan.
Workshop Peka Kacida, imbuhnya, turut diselenggarakan secara hybrid guna memperluas jangkauan bagi yang belum berkesempatan hadir secara offline. Event ini langsung dimoderatori oleh Iwan dan dihadiri keempat narasumber yang terampil di bidangnya.
Materi sesi 1 dan 2 diisi dengan pemaparan tentang keamanan digital oleh Oman Komarudin, Ketua RTIK Karawang. Oman menjabarkan tentang pentingnya data pribadi serta apa peluang dan ancaman yang bisa saja terjadi bagi para pemuda dan pelaku UMKM dalam beraktivitas digital ataupun bertransaksi. Dalam sesinya juga disimulasikan apakah alamat email seseorang pernah diretas atau disalahgunakan oleh pihak ketiga.
Paparan itu turut diperkaya dengan adanya penyadaran tentang masih maraknya berita hoax dan apa dampaknya ketika seseorang terkena hoax yang berujung pada kerugian materi hingga nyawa. Peserta pun semakin tercerahkan tentang perlindungan data pribadi dan tak mudah percaya kepada berita yang bombastis karena bisa saja itu hoax dan sudah paham bagaimana cara mengenalinya.
Yayan, salah seorang anggota KNPI Karawang turut aktif bertanya tentang pengalamannya mendapat SMS hadiah yang mengatasnamakan salah satu provider yang ujungnya meminta dia untuk mentransfer sejumlah uang dengan kartu ATM miliknya. “Langkah Kang Yayan sudah benar. Jadi, tidak langsung percaya begitu saja. Lalu, mengonfirmasi info resminya ke CS terkait. Ini juga bisa diimbangi dengan aturan dari pembuat regulasi agar tidak ada lagi ruang untuk penyalahgunaan semacam sms maker, misalnya,” terang Oman.
Diskusi semakin menarik setelah pemaparan dua materi lanjutan tentang budaya-etika digital serta kecakapan digital. Guntar Mahardika, ketua KNPI Karawang, ia berbagi pengalamannya tentang pentingnya pemuda beretika di dunia digital sehingga terhindar dari kasus yang hanya merugikan dirinya sendiri atau orang di lingkungan sekitarnya.
Materi keempat ditutup oleh paparan dari CEO dan Founder BNET Karawang, Roberto Gustinov. Ia mengatakan bahwa internet tidak semuanya menyeramkan. Selain kelemahan/kekurangannya, ada kelebihan atau peluang yang harus kita maksimalkan. “Saat ini kita sudah tidak perlu khawatir dalam menjalankan usaha/bisnis. Bahkan, tanpa model seorang dropshipper pun bisa sukses,” ujarnya.
BNET Karawang, imbuhnya, turut serta peduli dan peka terhadap kebutuhan ekosistem digital, khususnya di Kabupaten Karawang. Salah satunya terlihat dari produk Toko BNET yang spesial bisa digunnakan oleh para pelaku usaha di Kabupaten Karawang ataupun masyarakat secara luas.
Salah satunya peserta yang hadir dari kalangan mahasiswa Dio mengatakan kegiatan seperti ini sangat menginspirasi dan memberikan pemahaman terkait pentingnya cakap berdigital. “Workshop Peka Kacida ini turut memberikan inspirasi bagi saya pribadi dan pemuda pada umumnya agar lebih sadar tentang pentingnya melindungi data pribadi selain cakap berdigital,” ujar Dio.
Hal senada juga terlontar dari Cinta, salah seorang mahasiswi Unsika menuturkan, kegiatan ini menyadarkannya untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. “Sungguh inspiratif pemaparan keempat narasumber dan membuat saya lebih berhati-hati dalam bermedia digital dan lebih tahu lagi dalam memaksimalkan peluang di dunia digital,” pungkasnya. (rls)