Rp300 Miliar untuk Bangun RSUD Dengklok
RSUD DENGKLOK: Bupati daan sejumlah pengusaha melihat maket RSUD Rengasdengklok.
KARAWANG, RAKA – Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang berencana membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengasdengklok, bekerja sama dengan PT. Niki Four.
Sekretaris Dinas PUPR Karawang Asep Hajar menuturkan, kedatangan salah satu keluarga cendana yaitu Ari Sigit yang merupakan cucu dari mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto, ialah untuk berinvestasi di Karawang. Rencananya, investasi yang akan dilakukan ini tidak hanya satu bidang saja tetapi juga berbagai sektor termasuk pertanian. “Ini kesepakatan penyediaan infrastruktur tapi tidak hanya satu bidang. Sektor kesehatan, pertanian dan sektor lain juga,” ujar Asep, usai kegiatan penandatanganan kesepakatan antara Pemkab Karawang dengan PT. Niki Four.
Dikatakan Asep Hajar, salah satu rencana yang akan dikerjasamakan ialah pembangunan RSUD di Rengasdengklok dengan nilai anggaran Rp300 miliar. “Mulai dibangunnya kapan belum ditentukan. Tergantung proses tendernya nanti. Hari ini hanya komitmen saja. Penandatanganan MoU dan nota kesepahaman,” tuturnya.
Asep mengatakan, untuk opsi pembangunan rumah sakit di Dengklok, Pemda Karawang sudah menyiapkan DED, desaign dan persiapan-persiapan lain. “Amdal dan lain-lain juga sudah bikin. Luas lahan sekitar 2,5 hektare. Rencana 8 lantai,” ucapnya.
Selain rumah sakit, lanjut dia, bangunan fisik lain yang akan dibangun ialah sektor pertanian dan peternakan yang terintegrasi. Hal itu penting dan membutuhkan pemodal yang cukup besar, untuk mengurangi tingkat pengangguran di Karawang. “Salah satunya di selatan kan tata ruangnya untuk perkebunan skala besar dan peternakan skala besar,” ujarnya.
Direktur Utama PT. Niki Four Yuniati mengatakan, alasan berinvestasi di Karawang karena masih banyaknya sektor yang masih harus dikembangkan. Memilih pembangunan RSUD yang berlokasi di Rengasdengklok lantaran di daerah tersebut belum ada rumah sakit umum yang besar. Selain itu, di daerah Dengklok juga merupakan daerah perbatasan dengan Kabupaten Bekasi. “Menurut bupati juga, rumah sakit masih terfokus di wilayah kota sementara kalau ke daerah Cilamaya, Dengklok Batujaya itu belum ada,” katanya.
Yuniati menuturkan, rencananya pembangunan rumah sakit tersebut akan dilaksanakan melalui sistem BOT selama 30 tahun. Yang diajukan dalam kerjasama ialah pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan rumah sakit. “Investasi masih pembahasan. Kalau sudah ada kesepakatan baru kita kasih tahu,” tuturnya. (nce)