ANGKUT SAMPAH: Truk angkut sampah di Pasar Rengasdengklok.
KARAWANG, RAKA – Meminimalisir penyalahgunaan rute dan menertibkan jalur pengangkutan sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang memasang GPS di setiap armada pengangkutan sampah.
Sekretaris DLHK Karawang Rosmalia menuturkan, sebanyak 64 armada pengangkutan sampah sudah dipasangi GPS. Pemasangan GPS ini dilakukan agar kegiatan dan ritasi pengangkutan semua armada terpantau oleh dinas. Menurutnya, dengan adanya GPS pada semua armada, dinas lebih mudah mengatur jalur dan memonitoring armada. Jika mobil bergerak tidak sesuai rute yang ada, akan diketahui oleh dinas. “Ini dalam rangka penertiban penarikan sampah agar terjadwal dengan baik,” ujarnya.
Diakuinya, sebelumnya memang masih ada beberapa armada yang tidak berjalan sesuai rute. Selain pemasangan GPS, pengisian bahan bakar juga dilakukan langsung di TPA.
“Kalau sekarang langsung diisi solarnya. Tidak diberikan uang untuk beli solarnya,” ucap dia.
Jika ditemukan ada armada yang mengangkut atau bergerak tidak berdasarkan jalur. Pihaknya akan memanggil dan menegur petugasnya. Bahkan bisa juga pemberhentian.
“Jika memang ada potensi, ya nanti harus ada laporan ke kita agar masuk ke kas daerah,” paparnya.
Persoalan sampah di Karawang saat ini memang jadi persoalan klasik. Puluhan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar menjamur di Karawang kota. Akibatnya, petugas kebersihan mengalami kesulitan untuk membersihkan TPS liar itu.
Kepala UPTD Kebersihan Wilayah 1 Karawang Luky Mantera mengatakan, dari 30 TPS resmi yang ada di wilayah Karawang Kota, volume sampah setiap hari mencapai 300 kubik atau sekitar 20 ton yang diangkut ke TPSA Jalupang dengan 30 armada truk. “Dari 30 TPS resmi saja volume kurang lebih 300 kubik,” ujarnya.
Selain TPS resmi, kata dia, pihaknya juga telah mendata TPS liar di sejumlah lokasi jalan protokol. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan, jumlah TPS liar tercata mencapai 24 titik. Diantaranya di buderan Kodim, SPBU Tanjungpura, jalan baru hingga ke wilayah Tunggakjati dan di tempat lainnya yang masuk area kerja wilayah UPTD I Karawang Kota. “Seluruh lokasi TPS liar sudah kami data kemungkinan akan di tutup guna meminimalisir menjamurnya TPS liar dan mengarahkan agar membuang sampah ke TPS yang sudah di tentukan,” ujar Luky.
Dikatakan Luky, adanya TPS liar akan menimbulkan tumpukan sampah yang pada akhirnya tidak terjadwal dan tidak terangkut oleh armada truk yang sudah disediakan oleh DLHK. Untuk itu pihaknya selalu mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuat atau menyediakan TPS liar. “Saat ini volume pembuangan sampah wilayah kota Karawang masih dapat ditangani dan dingkut ke TPSA Jalupang, dengan 30 armada truk setiap hari sesuai jadwal karena sampah tidak bisa di dibiarkan menumpuk,” tambahnya. (nce)