HEADLINEKARAWANG

Sabu Dicampur dengan Beras

DISKUSI: Kepala BNN bersama stafnya bincang ringan soal narkoba.

KARAWANG, RAKA – Kasus peredaran narkotika di Karawang mengalami peningkatan selama pandemi covid 19. Kepala BNNK Karawang AKBP M Yulian mengatakan, berdasarkan hasil pengungkapan kasus dari BNNK Kabupaten Karawang dan Polres, selama pandemi Covid-19 ini peredaran narkotika di Karawang mengalami peningkatan. Para pengedar memanfaatkan situasi pandemi untuk menjual barang haram tersebut dengan menyamarkan pengiriman dengan beras. “Mengalami peningkatan namun tidak signifikan. Modusnya seperti pengungkapan di Bekasi beberapa waktu lalu. Sabu ditemukan di toko beras,” katanya, kepada Radar Karawang, Kamis (25/6).

Selama pandemi covid 19, kata dia, pihaknya selalu melakukan pemantauan di lapangan untuk menekan peredaran narkotika di Karawang. Tingginya peredaran narkotika karena Kabupaten Karawang sebagai daerah perlintasan. Para penyalahguna dan pengedar narkotika juga tidak semuanya merupakan warga Karawang. Berdasarkan pengungkapannya, sebagian besar penyalahguna dan pengedar merupakan warga luar Karawang. “Yang waktu itu berhasil kami tangkap juga bukan warga Karawang. Tetapi warga dari Jakarta,” ujarnya.

Dikatakan Yulian, narkotika yang banyak digunakan saat ini ialah jenis sabu. Barang haram yang beredar tersebut merupakan produksi dari negara Iran yang dikirim melalui jalur laut. Daerah yang masuk zona merah peredaran narkotika, lanjutnya, diantaranya Cikampek, Cilamaya, Pedes dan daerah-daerah pesisir lain. “Daerah pesisir rawan karena dekat dengan laut. Peredaran masuk melalui jalur laut,” katanya.

Sementara itu, Penyuluh BNNK Karawang Anggi Ariati juga menuturkan, narkotika jenis baru ialah kratom dan katinom. Namun narkotika jenis tersebut tidak beredar di Karawang. Yang banyak beredar di Karawang terutama kalangan pelajar ialah tembakau gorila yang sudah dicampur zat ekstrak ganja. Barang tersebut termasuk jenis narkotika yang berbahaya yang menyebabkan si pengguna defresi dan berhalusinasi karena campuran ekstrak ganja. “Biasanya dicampurkan dengan rokok dan dihisap seperti rokok. Untuk itu orangtua harus hati-hati jika anaknya sudah merokok. Itu yang harus diantisipasi,” ucapnya.

Anggi juga menambahkan, modus peredaran narkotika juga sudah beragam cara. Saat ini ada juga peredaran yang melalui jasa ekspedisi dan ojek online. Untuk itu pihaknya juga akan memberikan edukasi kepada ojek online dan jasa ekspedisi agar bisa mendeteksi dan membedakan paket yang akan dikirimnya. “Setidaknya bentuk paketnya seperti apa. Bungkusannya kaya gimana. Memang kalau ojol gak mungkin membuka dulu pesanan makanan yang akan diantarnya,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Back to top button