METROPOLIS

Sampah Menumpuk tak Terangkut

TELAT DIANGKUT: Sampah menumpuk di Kampung Sukasari, Karawang Wetan karena telat diangkut. DLHK saat ini hanya memiliki 63 unit armada sampah. Jumlah ini dinilai masih kurang.

DLHK Ngeluh Kekurangan Armada

KARAWANG, RAKA – Sampah masih selalu menjadi masalah lingkungan yang belum terselesaikan. Masih banyak penumpukan yang terjadi di Tempat Pembuangan Sampah (TPS), baik di wilayah perkotaan ataupun pedesaan.

Lambatnya pengangkutan sampah pada TPS menjadi keluhan masyarakat. Di Kelurahan Karawang Kulon misalnya, Ketua Karang Taruna lingkungan Kamiludin mengaku geram dengan kondisi sampah di TPS yang selalu menumpuk, sehingga membuat ia dan masyarakat sekitar tidak nyaman terhadap aroma bau yang ditimbulkan. “Setiap hari selalu numpuk. Karena pengangkutan oleh mobil dinasnya telat gak setiap hari,” katanya, kepada Radar Karawang, Kamis (17/10).

Kamiludin juga mengatakan, pihaknya sudah sering menegur dan memprotes agar ada perbaikan terhadap pelayanan penarikan sampah. Namun sampai saat ini kondisinya tetap sama yakni penumpukan dan menimbulkan aroma bau bagi warga sekitar TPS. “Katanya karena armadanya kurang. Makanya yang narik dari TPS ini juga cuma satu mobil dan bukan mobil kosong. Jadi tidak cukup,” ujarnya.

Selain di Karawang Kulon, hal serupa juga dijumpai di Tanjungpura dan Karawang Wetan. Sepanjang jalan Ranggagede dan TPS yang berada di Johar selalu terlihat banyak sampah yang menumpuk bahkan hingga berserakan ke jalan.

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Kabid Kebersihan DLHK Karawang Guruh Sapta mengatakan, armada atau mobil pengangkut sampah yang dimiliki oleh DLHK Karawang hanya 63 unit dengan tahun pembelian yang berbeda dan kondisi seperti yang terlihat di lapangan. “Layak itu versi kita. Tapi kalau versi Dishub mungkin sudah ada beberapa yang tidak layak,” katanya saat ditemui di kantornya.

Dengan jumlah armada yang ada, kata dia, tentu sangat kekurangan. Karena jika dihitung berdasarkan rumus perhitungan sampah, dengan jumlah penduduk Karawang sebanyak 20,3 juta jiwa misalnya, akan menghasilkan 900 ton dalam sehari. “Idealnya armada untuk pengangkutan sampah itu sebanyak 120 unit, agar bisa melayani pengangkutan sampah,” ujarnya.

Untuk itu, tambah Guruh, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan anggaran tambahan armada. “Tahun 2019 ada penambahan 1 unit,” tambahnya. (nce)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Verified by MonsterInsights