Sehari Hanya Dapat Rp50 Ribu

SEPI PENUMPANG: Sejumlah angkot menunggu penumpang di Terminal Tanjungpura. Adanya virus corona, membuat penghasilan tukang angkot menurun, apalagi sekolah diliburkan dan hingga saat ini belum aktif kembali.
Angkot Sepi Penumpang
KARAWANG, RAKA – Wabah virus corona yang menghantui masyarakat berdampak pula terhadap penurunan ekonomi pada sejumlah sopir angkot, misalnya sopir angkot trayek Tanjungpura-Rengasdengklok mengalami penurunan penghasilan drastis sejak dilanda pandemi corona.
Ujay (45), sopir angkot asal Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya mengatakan sudah beberapa minggu terakhir, dirinya terpaksa harus membawa makanan dari rumah akibat tidak ada uang untuk makan di luar rumah. “Kadang-kadang ke rumah gak bawa uang sama sekali karena habis sama bensin dan setoran,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Senin (1/6).
Lebih lanjut, kata dia, sejak ramai corona ini ada pengurangan setoran angkot, yang semula Rp100 ribu tapi sekarang hanya Rp50 ribu, bahkan sempat setor di bawah Rp50 ribu karena sepi penumpang. Akibat penurunan pengahsilan itu, pria yang akrab disapa Uje ini sempat mengurungkan niat untuk berhenti menjadi sopir angkot, namun karena tidak ada pekerjaan lain dirinya pun tetap melanjutkan pekerjaannya itu. “Kalau gak ada corona saya sanggup aja bayar setoran Rp100 ribu, sekarang aja sampai bawa timbel dari rumah,” paparnya.
Tak hanya Uje, penurunan pengahsilan pun dirasakan oleh seorang sopir angkot asal Rengasdengklok, Riko (20), pihaknya mengaku sejak ramainya wabah corona ini dirinya mengalami penurunan penghasilan sehari-hari, tak hanya itu dia pun mengaku harus menunggu penumpang di Terminal Tanjungpura sampai beberapa jam. “Kadang sekarang ngetem di sini sampai dua sampai tiga jam baru berangkat,” katanya.
Menurut Riko, tak hanya penurunan penumpang dari karyawan, terlebih lagi penurunan penumpang drastis pun terjadi karena diliburkannya anak-anak sekolah. “Apalagi sekarang sekolah diliburkan tambah mengurangi penumpang langganan,” pungkasnya. (mra)