Sekolah Negeri Kekurangan Siswa
Ketua MKKS SMK Karawang, Makmur
KARAWANG, RAKA – Biasanya sekolah negeri menjadi sekolah favorit yang dituju calon peserta didik baru. Namun, di tahun ini banyak sekolah negeri tingkat SMK atau SMP di Karawang justru kekurangan siswa.
SMKN 1 Tirtamulya contohnya, tahun ajaran baru ini memiliki 360 kuota. Tapi sampai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selesai, sekolah tersebut tidak mampu memenuhi kuota. Kepala SMKN 1 Tirtamulya Abdillah membenarkan hal itu. Menurutnya, dari 360 kuota yang ada, sekolahnya masih kekurangan 38 siswa. “Satu kelas kekurangan. Sebanyak 38 kursi masih kosong,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Abdillah menjelaskan, kuota yang tidak terpenuhi ialah jurusan akuntansi dan administrasi perkantoran. Sedangkan untuk jurusan lain, jumlah pendaftar melebihi kuota yang ditetapkan.
“Yang kurang itu jurusan tertentu. Untuk jurusan teknik, justru kita membuang juga beberapa pendaftar karena melebihi kuota,” jelasnya.
Ia melanjutkan, kurangnya jumlah siswa baru tidak hanya terjadi di sekolahnya. Dia menyebut SMK negeri di Klari dan Purwasari juga mengalami hal serupa. “Di beberapa sekolah negeri lain juga kekurangan siswa. Di Klari, Purwasari juga kekurangan,” paparnya.
Menurut Abdillah, kurangnya jumlah siswa pada tahun ini tidak akan berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan belajar. Sekolah tetap akan berjalan seperti biasanya. “Menurunnya juga tidak signifikan,” ujarnya.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Karawang Makmur membenarkan jika ada beberapa sekolah negeri di Karawang yang kurang siswa. Terutama sekolah grade C termasuk daerah Cikampek. Namun di sekolah yang dia pimpin yakni SMKN 1 Cikampek, kursi siswa baru sudah terpenuhi.
“Alhamdulillah kuota sudah terpenuhi. Rata-rata sekolah di kota sudah terpenuhi kuotanya,” kata Makmur.
Kepala Cabang Dinas Wilayah 4 Ai Nurhasan belum bisa memberikan data pasti penurunan jumlah siswa baru di sekolah negeri.
“Kemarin kita sudah minta laporan sekolah ke operator KCD. Nanti dicek dulu ya,” ucapnya.
Selain SMK, sekolah negeri tingkat SMP juga mengalami kekurangan siswa baru. Kepala Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang Sopandi mengatakan, lebih dari setengah sekolah negeri di Karawang kekurangan siswa.
Menurutnya, kurangnya siswa di sekolah negeri karena banyaknya siswa yang belum mendaftar ke sekolah.
“Berdasarkan perhitungan masih banyak siswa yang tidak mendaftar sekolah, tapi kita belum tahu siswa yang mendaftar ke MTs,” tuturnya.
Di sisi lain, kegiatan belajar mengajar tahun ajaran baru 2020-2021 akan dilaksanakan tanggal 13 Juli 2020. Namun Disdikpora Kabupaten Karawang menyatakan sekolah belum diperbolehkan menggelar KBM tatap muka. “Saya tegaskan sekolah belum dibuka meski tahun ajaran dimulai hari Senin 13 Juli 2020,” ucap Kepala Disdikpora Kabupaten Karawang Asep Junaedi.
Menurutnya, kegiatan belajar di sekolah belum diperbolehkan karena Pemerintah Kabupaten Karawang masih memantau perkembangan wabah virus corona, Sebab masih ada potensi penularan. “Salah satu yang beresiko adalah anak-anak. Karena baru-baru ini tim gugus tugas Covid-19 Karawang mengumumkan bahwa ada dua anak yang terpapar corona. Untuk itu, pemerintah mengambil kebijakan tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan, di era pandemi Covid-19 yang diutamakan adalah kesehatan anak didik bukan kurikulum. Dengan demikian, sekolah di Karawang belum boleh buka di tahun ajaran baru ini, dan proses belajar mengajar masih pembelajaran jarak jauh. “Tetap di rumah, ikuti aturan dengan melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring atau online,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan belajar mengajar secara daring ini berlaku untuk seluruh sekolah di Kabupaten Karawang. “Meski ada wilayah yang nol kasus, tetap kita tidak bolehkan. Karena khawatir sekolah di wilayah yang banyak kasus ikut-ikutan buka kegiatan belajar di sekolah,” tegasnya. (nce)