Simulasi Asesmen Kompetensi Minimum Terkendala Server
PERSIAPAN AKM: Anak-anak sekolah dasar persiapan AKM.
Semua Sekolah Ditarget Masuk 10 Besar
KARAWANG, RAKA – Menjelang dilaksanakannya Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk jenjang SD, MI, Paket A dan SDLB, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang terus melaksanakan pemantapan. Kasi Kurikulum Bidang SD Disdikpora Karawang Mulyana Surya Atmaja mengatakan, AKM akan dilaksanakan dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada 8 hingga 11 November, sedangkan gelombang kedua pada 15 sampai 18 November 2021.
Sebelum dilaksanakannya AKM, pihaknya telah melakukan pemantapan di semua sekolah. Beberapa tahapan sebelum pelaksanaan AKM diantaranya, singkronisasi dan simulasi, pelaksanaan simulasi gelombang 1 dan gelombang 2, pemutakhiran data web, singkronisasi gladi, pelaksanaan gladi gelombang 1 dan gelombang 2. “26-27 Oktober gladi gelombang 1, 28-29 Oktober gladi gelombang 2,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Kamis (21/10).
Kepala Disdikpora Karawang Asep Junaedi juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para proktor dan melakukan uji coba. Uji coba AKM dilakukan untuk mengantisipasi agar pada pelaksanaan nanti tidak terkendala gangguan jaringan. “Untuk sekolah yang kekurangan komputer bisa pinjam atau kerjasama dengan SMP atau SMK. Kedepan kita berharap semua sekolah mendapat bantuan komputer,” ujarnya.
Dikatakan Asep, meski AKM ini bukan untuk kelulusan siswa dan hanya sebagai evaluasi, tetapi ia berharap penilaian AKM di Karawang bisa maksimal dan tidak mendapat nilai jelek. Untuk itu, ia meminta semua sekolah untuk menyiapkan agar bisa masuk 10 besar di Jawa Barat. “Target kita berharap penilaian AKM ini tidak jeblog. Semua sekolah harus masuk 10 besar Jawa Barat,” ujarnya.
Kepala SDN Tanjungpura 1 Encum mengatakan, pada Senin lalu di sekolahnya sudah melaksanakan simulasi AKM. Kendala yang dirasakan saat simulasi yaitu server yang eror pada pagi hari. “Setelah simulasi nanti ada lagi gladi. Kemarin kendalanya server dari pusat eror,” katanya.
Menurutnya, kendala pada pelaksanaan AKM di sekolahnya hanya pada server saja. Sedangkan mengenai sarana dan prasarana untuk melaksanakan AKM sudah siap dan lengkap. “Komputer di saya justru lebih. Karena kebetulan ada 50 unit dan hanya terpakai 15 unit,” ujarnya. (nce)