KHUSYUK: Sejumlah warga Kelurahan Karawang Kulon tampak khusyuk menunaikan salat tarawih berjamaah di Masjid Agung, Senin (12/4) malam. Namun, masih ada jamaah yang mengenakan masker asal-asalan. Beberapa di antaranya bahkan tidak menggunakan masker sama sekali.
Masih Banyak Jamaah yang Bandel
KARAWANG, RAKA – Sudah dua kali Ramadan, corona belum juga mau pergi dari Kabupaten Karawang. Namun, berbeda dengan Ramadan tahun lalu, kini Masjid Agung Karawang bisa dipakai untuk salat tarawih berjamaah.
Warga pun berbondong-bondong mendatangi masjid pertama di Pulau Jawa tersebut, Senin (12/4) malam. Hujan yang mengguyur cukup deras, tidak mengendurkan semangat umat Islam untuk menunaikan salat Isya berjamaah yang dilanjut dengan salat tarawih. Sayangnya protokol kesehatan di Masjid Agung sebagai pencegahan penyebaran virus corona, nampaknya tidak terlalu ketat. Pada saat masuk masjid, tidak ada petugas yang melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap jamaah, juga tidak sedikit yang tidak menggunakan masker. Beberapa diantaranya ada yang mengenakan masker tapi tidak semestinya. Alat pelindung diri dari virus corona itu malah digunakan untuk menutupi dagu, bukan hidung dan mulut. Meski begitu, para jemaah mengikuti aturan jaga jarak saat menunaikan ibadah salat. Mereka patuh berdiri di titik yang sudah ditandai oleh pengurus masjid.
Salah satu jamaah, Yudi (46) mengaku sangat senang diperbolehkannya salat tarawih berjamaah di Masjid Agung. Pasalnya, setiap bulan Ramadan kecuali tahun lalu, dia selalu melaksanakan salat tarawih di masjid yang berada di Alun-alun, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, tersebut. Dikatakan Yudi, dia sama sekali tidak merasa takut atau khawatir akan terpapar corona saat melaksanakan salat tarawih.
“Kita takabur juga gak boleh. Tapi selama menerapkan protokol kesehatan ya saya tidak merasa takut,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Sebelum salat tarawih berjamaah dimulai, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Acep Jamhuri mengingatkan kepada para jamaah jika sedang dalam kondisi yang kurang sehat, agar tidak mengkuti tarawih berjamaah.
“Bagi yang sedang kurang sehat, batuk atau pilek lebih baik tarawih di rumah saja,” ujarnya.
Wakil Ketua DKM Masjid Agung Karawang Ujang Mashudi mengatakan, salat tarawih di masa pandemi ini harus selalu menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya telah menyediakan beberapa fasilitas seperti masker, hand sanitizer, dan sarana lain sebagai upaya pencegahan penyebaran corona.
“Sebagaimana harapan ketua DKM, kita harus tetap menerapkan 5M (memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jaraknya, menjauhi kerumuman, serta mengurangi mobilitas). Tadi sebelum tarawih jamaah dibagi masker,” jelasnya.
Disinggung masih banyak jamaah yang tidak menggunakan masker, ia mengatakan jika sampai saat ini memang pihaknya belum membuat larangan ketat bagi jamaah yang tidak bermasker. Tetapi jika kedepannya hal tersebut menjadi potensi adanya jamaah yang terpapar, pihaknya akan membuat larangan ketat.
“Kita memang sama pak ketua belum sampai ada larangan ketat bagi jamaah yang tidak bermasker. Tugas kita menyiapkan sarana dan terus mengingatkan para jamaah agar patuh terhadap protokol kesehatan,” jelasnya. (nce)