KARAWANG, RAKA – Pemerintah Daerah Karawang menargetkan 1.541.258 masyarakat berusia 18 hingga 59 tahun akan mendapatkan vaksin. Persiapan dan simulasi vaksinasi juga sudah dilakukan Dinas Kesehatan Karawang. Tahap pertama vaksinasi ialah untuk 9.240 tenaga kesehatan.
Namun sepertinya, beberapa tenaga kesehatan di Karawang masih ragu untuk mengikuti vaksinasi. Seperti yang diakui AN petugas kesehatan salah satu puskesmas di Karawang. Ia mengungkapkan jika dirinya merasa takut dan khawatir terhadap vaksinasi yang akan dilaksanakan. Pasalnya, vaksin tersebut berasal dari Negeri Tiongkok. Sementara berdasarkan perkembangan yang diikutinya melalui media, Tiongkok sendiri justru menggunakan vaksin dari negara lain. “Sebenarnya jujur saja saya juga was-was. Karena di media juga para ahli ada yang menyatakan vaksin Sinovac itu kurang aman,” ungkapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (12/1).
Tenaga kesehatan yang meminta namanya dirahasiakan itu, juga mengakui jika dirinya tidak bersedia untuk divaksin. Namun karena sudah menjadi keharusan, tentu ia tetap akan mengikuti vaksinasi tahap pertama di Karawang. “Teman-teman yang lain juga sama kalau ngobrol-ngobrol sambil becanda juga mengaku khawatir. Takut berisiko juga karena dari impor. Tapi ya gimana khawatir nanti ada sanksi,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, pada tahap pertama nanti vaksinasi akan cukup untuk semua tenaga kesehatan di Karawang. “Vaksinasi tahap pertama akan dilaksanakan 14 Januari 2021, tetapi Kabupaten Karawang tidak termasuk,” jelasnya.
Saat ditanyakan mengenai sanksi jika ada tenaga kesehatan yang tidak bersedia, Yayu hanya mengatakan seharusnya semua tenaga kesehatan mau divaksin. Sebab jika suatu saat nanti ingin divaksin harus merogoh kocek sendiri. “Suatu saat kalau pingin divaksin harus mandiri. Jadi seharusnya sekarang mau,” ujarnya. (nce)