Tidak Berlakukan Shift Pelayanan
BERI ARAHAN: Petugas puskesmas berikan arahan pada pengunjung.
KARAWANG, RAKA – Pandemi Covid-19 yang belum juga usai sejak awal tahun 2020 menuntut puskesmas bekerja ekstra. Meski demikian program pelayanan di Puskesmas Adiarsa masih dapat berjalan dengan baik.
“Tidak ada perubahan, tidak mengganggu pelayanan, karena puskesmas itu pasiennya memang banyak terus,” ucap Kepala Puskesmas Adiarsa Veronica Maulana, Senin (15/11).
Vero menuturkan, tidak ada penerapan shift di puskesmasnya kecuali staf poned dan rawat inap. Adapun untuk pelayanan umum ia selalu konsen memastikan 13 stafnya telah siap sejak pagi hari, sebab mereka mempunyai tanggung jawab di setiap tugas dan fungsinya. 13 staf tersebut diantaranya 2 orang di bagian pendaftaran, 2 orang di bagian nurse station, 1 dokter dan 1 perawat di poli umum, 2 petugas di ruang pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), 1 petugas di ruang pelayanan manajemen terpadu balita sakit (MTBS), 1 dokter gigi beserta 1 perawatnya di poli gigi, sisanya adalah petugas laboratorium dan penyediaan obat.
Adapun staf puskesmas lainnya melaksanakan dinas luar, misalnya bidan desa yang konsen melaksanakan program pelayanan posyandu. Para bidan juga mendapat tugas tambahan yakni tracing terkait pasien konfirmasi Covid-19. Adapun jumlah perawat di puskesmas Adiarsa sebanyak 9 orang, 2 perawat berjaga di puskesmas sedangkan 5 sisanya dinas luar menjalankan berbagai program seperti puskesmas keliling (pusling), pengendalian penyakit tidak menular (PTM), dan 2 perawat terlibat serta dalam penanganan Covid-19.
Vero melanjutkan, tidak diterapkannya pembagian shift dengan sistem 2 hari masuk 1 hari libur karena menimbang banyaknya tugas yang harus terpenuhi. Di samping itu dengan luas Puskesmas Adiarsa saat ini masih memungkinkan menerapkan physical distancing antar staf. Malah ia khawatir jika menerapkan pembagian shift tidak bisa membaca pergerakan stafnya. “Saya memikirkan dalam 1 bulan itu 15 harinya mereka kemana, tetapi ketika mereka ada di puskesmas atau dinas lapangan, setidaknya saya tahu aktivitas mereka,” tuturnya.
Ia berharap pasien yang datang kooperatif degan mengikuti alur dan arahan proses pelayanan puskesmas. Misalnya saat ruang tunggu di dalam ruangan penuh maka harus bersedia menunggu di luar ruangan. “Pahamilah kenapa pasien diminta menunggu di luar, karena outdoor itu masih lebih aman daripada indoor,” pungkasnya. (din)