KARAWANG

Vaksinasi Hingga Pelosok Desa

DIVAKSIN: Seorang warga Desa Cicinde, Kecamatan Banyusari sedang mengikuti vaksinasi yang digelar puskesmas setempat. Tampak warga antusias mengikuti kegiatan ini.

KARAWANG, RAKA – Percepatan vaksinasi terus dilakukan pemerintah hingga ke pelosok desa. Seperti yang terjadi di Dusun Cariu, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, belum lama ini. Masyarakat setempat mengikuti vaksinasi di area taman kanak-kanak di dusun tersebut. “Mekanismenya kepala dusun mengajukan terlebih dahulu bahwa di lingkungannya banyak warga yang ingin divaksin. Untuk Dusun Cariu saja kita buka pelayanan di gedung TK,” ungkap Petugas UPTD Puskesmas Kotabaru Fatimah Zahra.

Masih dikatakannya, pelaksanaan vaksinasi secara jemput bola akan terus dilakukan. Warga Dusun Cariu, Masitoh mengungkapkan, adanya layanan tersebut memudahkan warga untuk divaksin, karena jarak tempat tinggal dengan puskesmas menjadi alasan warga tidak melakukan vaksinasi. “Kalau di depan rumah ya saya juga ikutan divaksin, lumayan juga dapat vaksin gratis,” pungkasnya.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, penurunan kasus positif, kasus aktif, hingga turunnya tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) rumah sakit rujukan Covid-19 dalam dua bulan terakhir patut disyukuri. Menurutnya capaian ini sungguh luar biasa, mengingat banyak negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia justru mengalami kenaikan angka kasus harian Covid-19. Dia meminta serbuan vaksinasi harus terus digenjot ke pelosok-pelosok desa di Indonesia. Para pendamping desa harus bekerja sama dengan kepala desa untuk meyakinkan seluruh warga agar mau menerima vaksin Covid-19. Pemberian vaksin akan mempercepat pemulihan Kesehatan sehingga aktivitas ekonomi bisa berjalan lebih cepat. “Masih banyak stigma negatif terkait vaksin di kalangan warga sehingga mereka takut menerima vaksin. Ini menjadi tugas pendamping desa dan kepala desa untuk meyakinkan mereka jika vaksin aman dan halal,” katanya.

Dia berharap para pegawai di lingkungan Kemendes PDTT termasuk para pendamping desa bisa menjadi role model untuk hidup sehat di tengah pandemi. Ketaatan terhadap protokol kesehatan seperti disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan saat beraktivitas di ruang publik harus menjadi kebiasaan. “Ada sepuluh ribu ASN misalnya di Kementerian Desa beserta seluruh pendamping dan lain-lain, saya yakin mereka semua menjadi agen perubahan sekaligus menjadi percontohan untuk terus berupaya agar kondisi yang sudah lebih baik ini kita juga berusaha agar Covid tidak ada lagi sehingga kita bisa hidup normal dan bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari sebagaimana yang sudah sudah,” ujarnya. (mal/psn)

Related Articles

Back to top button