Minimalisir Tawuran di Bulan Puasa, Peran Orang Tua Harus Ditingkatkan
PURWAKARTA,RAKA – Situasinya dirasa begitu mencekam, tawuran di jalanan terpantau sejak Jumat malam hingga Sabtu Akhir pekan lalu di Purwakarta. Dua kelompok yang isinya anak muda beradu ketangkasan di jalanan. Peristiwa tersebut terjadi di sejumlah titik seperti di pertigaan Patung Engrang hingga Jalan Siliwangi, kawasan wisata Situ Buleud.
Menyikapi kejadian tersebut, dosen dan aktivis pendidikan di Purwakarta, Srie Muldrianto menilai, hal ini bisa dibilang semacam euforia. Karena masa ini sama sekali baru setelah terisolasi selama lebih dari dua tahun. Mereka merasa perlu meluapkan kekecewaan dan kesenangan secara bebas. Terlebih mereka lebih terprovokasi oleh medsos secara bebas tanpa kontrol. “Oleh karena itu peran orang tua dan pemimpin masyarakat lokal sangat penting desa dan kelurahan harus secara aktif melakukan pencegahan. Selain itu, perlunya keterlibatan RT, RW, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas dalam menggerakkan siskamling sehingga anak-anak muda di daerah paling tidak terbina dan terkondisikan,” kata Srie, baru-baru ini.
Namun demikian, lanjut Srie, tanggung jawab anak ada pada orang tua yang lain sifatnya hanya membantu. Sekolah atau lembaga negara lainnya mengkondisikan. “Kepolisian mungkin punya informasi intelejen untuk mencegah hal-hal yang sipatnya mengganggu kamtibmas. Dari sisi pemerintah daerah, harusnya Satpol PP juga bisa melakukan pencegahan. Pasca pandemi ini kita menghadapi zaman ketidakpastian dalam berbagai hal terutama terkait remaja atau anak muda, ini yang harus diantisipasi. Karena saat ini, anak-anak punya guru dan pembimbing baru yaitu medsos seperti youtube, facebook, WA dan lain-lain,” kata Srie.
Ia juga mengingatkan, jangan sampai situasi seperti ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Jangan sampai juga ada ketidakpercayaan publik terhadap para penegak hukum. “Dalam hal ini, Bupati, Dandim dan Kapolres juga mempunyai tanggungjawab terhadap permasalahan yang penting ini. Termasuk para tokoh masayarakat dan tokoh agama didalamnya. Dan jangan sampai juga terjadi situasi yang menakutkan dalam masyarakat karena hal ini bisa menjadi bola liar. Mari kita percayakan penanganan situasi ini kepada pemerintah daerah, kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya di Purwakarta. Kami yakin situasi akan kembali kondusif,” pungkas Srie. (gan)