Lalat Tentara Hitam Efektif Urai Sampah

KARAWANG, RAKA – Dosen Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dan Perbanusa membuat bank sampah dan pengolahan limbah organik menggunakan lalat maggot black soldier fly (BSF) di Desa Malangsari, Kecamatan Pedes.
Dosen Fakultas Pertanian Unsika Rika Yayu Agustini menyebut, berdasarkan data SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) tahun 2020, volume terbesar sampah di Jawa Barat terdapat pada jenis sampah organik sisa makanan yang mencapai 43,67 persen, dan meningkat pada tahun 2021 hingga mencapai 45,55 persen.
“Sisa makanan tersebut didominasi oleh sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, sekitar 40,14 persen dari total keseluruhan sumber asal sampah,” kata Rika.
Lebih lanjut menurut Rika, apabila sampah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka sampah itu akan berpotensi mencemari udara dan perairan. Untuk memanfaatkan sampah tersebut, kata Rika, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lalat maggot BSF sebagai agen pengurai sampah organik. Selain tidak menimbulkan bau sampah, hal itu juga bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat.
“Pengolahan sampah dengan menggunakan maggot juga dapat menjadi salah satu usaha masyarakat,” ujarnya.
Pada kegiatan sosialisasi dan pembuatan bank sampah itu, juga turut hadir dari perkumpulan pengelola sampah dan bank sampah nusantara atau Perbanusa. Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Irawan menyambut baik dengan kegiatan yang dilakukan oleh dosen pertanian. Kegiatan itu sekaligus membentuk kepengurusan bank sampah di Desa Malangsari.
“Dosen Fakultas Pertanian Unsika juga menghibahkan kandang maggot semi permanen sebagai salah satu modal awal bank sampah untuk budidaya maggot BSF,” pungkasnya. (mra)