Minta Difasilitasi Ketemu Nadiem
NGADU : Mahasiswa ngadu ke ketua Komisi X DPR soal Menteri Pendidikan.
PURWAKARTA, RAKA – Mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Purwakarta Bersatu (AMPB) meminta Anggota DPR RI, Syaiful Huda untuk memfasilitasi bertemu dengan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.
Hal itu disampaikan para mahasiswa saat wakil rakyat dari Fraksi PKB itu usai memberikan bantuan medis berupa alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di RSUD Bayu Asih Purwakarta, Kamis (4/6).
Beberapa tuntutan para mahasiswa Purwakarta adalah pertama menuntut Komisi X DPR untuk memfasilitasi pertemuan mahasiswa dengan Mendikbud Nadiem Makarim.
Kedua relaksasi uang kuliah tunggal (UKT) juga diberlakukan untuk mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Ketiga penentuan pola relaksasi UKT di masing-masing kampus harus melibatkan mahasiswa.
Keempat menuntut pemerintah menambah kuota Kartua Indonesia Pintar (KIP) mahasiswa, kelima meminta Kemendibud melakukan evaluasi terhadap system pembelajaran Online, dan keenam meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para guru honorer. “Kami ingin tuntutan kami benar-benar diperhatikan oleh para pengambil kebijakan di tingkat pusat,” tegas Koordinator Aksi Ahmad Syarifudin.
Menanggapi tuntutan mahasiswa ini, Anggota DPR RI, Syaiful Huda berkomitmen akan mendorong apa yang disampaikan para mahasiswa, termasuk kondisi orangtua mereka di tengah pandemi mengalami penurunan.
Ia berpendapat harus ada skema dicicil yang penting anak muda di Indonesia dapat kuliah. “Kami juga ingin Kemendikbud terjun ke lapangan datang ke kampus karena hanya berstitmen menyerahkan PTS atau PTN belum ada jaminan teralisasi,” katanya.
Sementara mengenai penambahan kuota KIP, ia menyebut sudah ada lampu hijau akan ada penambahan sebanyak 400 ribu. “Kami bersama Kemendikbud sudah kesepakatan akan menambah 400 ribu kuota KIP yang akan dikucurkan pada tahun ini. Termasuk kuota untuk siswa SD, SMP dan SMA,” ujarnya. (gan)