PURWAKARTA

Minyak Goreng Mahal, DPR Bentuk Pansus

PURWAKARTA, RAKA- Minyak goreng akhir-akhir ini terus diperbincangkan karena harganya yang naik drastis. Diduga, tingginya harga dan minimnya stok minyak goreng diatur oleh mafia.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menyinggung kemungkinan adanya peran mafia saat terjadi kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu. ”Ini (kelangkaan minyak goreng) harus segera diteliti dan ditindaklanjuti, siapa pelaku mafia minyak goreng sebenarnya. Publik harus tahu para pelakunya,” kata Dedi Mulyadi, Minggu (20/3).
Dedi Mulyadi menyinggung kemungkinan adanya mafia karena saat pemerintah mengatur harga, terjadi kelangkaan minyak goreng di hampir seluruh daerah di Tanah Air. Ketika harga tidak lagi diatur pemerintah, diserahkan ke pasar, secara tiba-tiba stok minyak goreng melimpah di pasaran. ”Artinya ada pihak-pihak yang sengaja menyimpan barang dahulu. Setelah dibuka, ruang mereka menjual dengan harga sesuai dengan keinginan,” tutur Dedi.
Dedi menyatakan, sebelumnya telah mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) yang fokus menelusuri permasalahan minyak goreng. Hal itu pun sudah disetujui melalui rapat gabungan komisi beberapa waktu lalu. Menurut dia, perlu penelusuran terhadap kelangkaan minyak goreng yang terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia. Dengan demikian, bisa dipastikan apakah ada peran mafia atau tidak. Dia menambahkan, langkah tersebut harus segera dilakukan agar negeri ini terbebas dari para mafia yang mengambil keuntungan pada saat rakyat menderita. Diharapkan juga agar pansus mampu mencegah kasus serupa terjadi terhadap sejumlah bahan pokok lain. ”Ini agar negeri ini tidak dimainkan oleh orang yang ambil keuntungan di atas penderitaan rakyat. Masa negara kita kalah oleh mafia?” ucap Dedi. (jpg)

Related Articles

Back to top button