KARAWANG

Miris, Banyak Anak-anak Ngemis

KARAWANG, RAKA – Menjelang Bulan Ramadan, tidak hanya kebutuhan pokok yang makin naik, namun para pegemis di jalanan mulai beraksi. Ada beberapa titik yang dijadikan para pengemis itu meminta antara lain lampu merah Tanjungpura, lampu merah Bypass dan rel kereta Tuparev. Para pengemis tersebut terdiri dari anak-anak yang memang seharusnya di usianya masih berpikir untuk bermain dan sekolah.
Wakil ketua bidang perempuan dan anak DPD Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Agnia Pradhita, mengatakan bahwa fenomena anak jalanan, pengemis atau yang sering disebut gepeng menjelang Bulan Ramadan memang sudah menjadi tradisi. “Miris sih emang, sudah kaya tradisi setiap menjelang Ramadan pasti banyak pengemis atau gepeng bermunculan,” katanya, kepada Radar Karawang, Selasa (22/3).
Ia menambahkan, bahwa fenomena yang terjadi saat ini kebanyakan para anak-anak kecil disuruh untuk mengemis, tentunya ini menjadi salah satu eksploitasi terhadap anak. “Sedih lihatnya kebanyakan yang minta-minta itu kan anak-anak, kasihan sekali mereka di ekploitasi entah itu oleh orang tuanya atau memang ada yang menyuruh,” tambahnya.
Dara asal Cikampek ini pun meminta supaya Dinas Sosial, segera menangani kegiatan para pengemis yang rata-rata merupakan anak-anak. “Ini harus segera ditangani oleh dinas terkait, kasihan itu anak-anak di eksploitasi untuk mengemis,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Eksternal Kohati Cabang Karawang, Indri Rahmawati mengungkapkan, bahwa keberadaan anak-anak menjadi pengemis tentu harus disikapi dengan kebijakan yang bijak dan tegas. “Tentunya ini harus segera dituntaskan permasalahan ini, kalau bisa dinas terkait kunjungi rumah orang tua anak yang meminta-minta tersebut dan berikan pemahaman serta pelatihan wirausaha untuk orang tuanya, agar kedepan tidak membiarkan anaknya untuk mengemis,” pungkasnya. (cr8)

Related Articles

Back to top button