Miris!! Remaja Karawang Kecanduan Porno di HP
KARAWANG, RADAR KARAWANG – Handphone seperti pisau. Jika digunakan dengan baik akan sangat bermanfaat, tapi jika negatif akan menjerumuskan. Beragam fitur mudah diakses di hanphone saat ini. Mulai dari fitur ilmu pengetahuan hingga aplikasi kencan. Bahkan video porno hingga judi online mudah diakses oleh siapa pun, termasuk remaja.
Radar Karawang pernah mewawancarai sejumlah remaja soal penggunaan handphone. Seorang siswa SMP di Kotabaru yang meminta identitasnya disembunyikan mengatakan, lebih sering menonton video porno di handphone daripada mencari ilmu pengetahuan. “Setelah nonton porno, saya juga pernah onani. Hehe,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Pelajar lainnya mengaku jarang menggunakan handphone untuk belajar, justru sering digunakan main game. “Pernah sih dipakai nonton video porno. Paling digunakan belajar kalau ada tugas dari sekolah saja,” akunya.
Ia melanjutkan, agar bisa berselancar di dunia maya, dia menyisihkan uang saku sampai berani berbohong kepada orang tua agar bisa dibelikan pulsa. “Jarang ada kuotaan sih. Paling beli pulsa yang 5 sampai 10 ribu buat dipaketin. Kepakai dua sampai tiga hari mah,” tuturnya.
Berbeda dengan AN, warga Rengasdengklok yang baru lulus SMP dan akan melanjutkan ke tingkat SMA mengaku sempat mendengar cerita dari temannya terkait situs porno di internet. “Tahu ada situs porno tapi kata temen, saya gak tahu kalau nama aplikasinya, cuma (temen) suka cerita gitu,” jelasnya.
Lebih dari itu, AN mengaku sempat mendengar cerita kalau anak seusianya pernah melakukan hubungan intim. “Iya ada aja sampai kayak gitu (melakukan hubungan intim),” ujarnya.
Bagaimana sikap orangtua jika tahu anaknya kecanduan nonton porno? Hal pertama yang perlu dilakukan adalah tidak panik. Sebab, cepat atau lambat, anak akan mengetahui tentang hal-hal dewasa, baik di rumah ataupun di pergaulannya dengan teman-temannya. Anggaplah rasa ingin tahu dan perubahan hormon saat pubertas itu sebagai salah satu dari fase tumbuh kembangnya menuju dewasa. Justru orangtua berperan penting untuk mengedukasi anak tentang seks dan reproduksi, agar anak tak terjerumus pada hal negatif. Jadi, ketika memergoki anak sedang melihat konten dewasa, coba lakukan beberapa hal ini!
1. Jangan Marah dan Mengeluarkan Kalimat Kasar
Meski kesal karena anak melihat sesuatu yang belum waktunya ia lihat, janganlah marah apalagi mengeluarkan kalimat kasar padanya. Biasanya, anak yang ketahuan melihat konten porno juga akan berbohong dan menutup-nutupinya. Jika ia melakukan hal itu, pastikan untuk tenangkan diri dan jaga emosi. Selanjutnya, gunakan kesempatan ini untuk menasehati anak agar tidak mengulangi perbuatannya.
2. Normalkan Suasana Hati Anak
Ketika terpergok sedang melihat konten dewasa, anak tentu akan merasa sangat malu. Oleh karena itu, selain menahan emosi untuk tidak marah, orangtua juga perlu menormalkan suasana hati anak. Namun, hal ini bukan berarti orangtua mendukung perilaku tersebut. Hal ini dilakukan untuk memberikan dukungan moral, agar anak tidak merasa rendah diri akibat rasa penasarannya akan hal yang mereka cari di internet. Selanjutnya, beri tahu anak kalau rasa ingin tahu tersebut wajar, apalagi ketika memasuki masa pubertas. Namun, beri tahu padanya bahwa itu adalah hal yang tidak baik untuk anak seusianya. Jadi, cobalah untuk mengajaknya mencari hal-hal bermanfaat lainnya di internet, agar pikirannya teralihkan.
3. Cari Tahu Bagaimana Anak Bisa Melihat Konten Dewasa
Kebanyakan orangtua mungkin akan cenderung menghindar dan tidak mau tahu. Padahal, penting untuk melakukan sedikit interogasi pada anak tentang bagaimana ia bisa mengakses konten dewasa. Tanyakanlah padanya sejak kapan ia menonton konten porno, dengan siapa ia pernah melihatnya, dan dari mana sumber konten tersebut.
Bicarakanlah hal ini secara baik-baik agar anak tidak merasa terintimidasi dan mau berkata jujur. Jika ia sudah jujur mengatakan semuanya, mulailah perhatikan lingkungan pertemanannya. Beri nasihat padanya untuk tidak melihat konten dewasa bersama teman-temannya, tidak menontonnya di saat suasana ramai, dan jangan langsung membatasi aksesnya terhadap beberapa gadget di rumah.
4. Beri Tahu Bahaya Pornografi
Jika anak sudah cukup besar, kemungkinan besar ia akan melihat berbagai macam konten porno. Oleh sebab itu, segeralah beritahu padanya tentang efek buruk yang bisa disebabkan oleh pornografi. Minta ia untuk menjauhi pergaulan bebas agar terhindar dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Selain berbahaya bagi kesehatan, tanamkan pada anak bahwa pornografi mampu merusak perkembangan otak. Jelaskan juga padanya bahwa hubungan intim yang dilakukan tepat pada waktunya akan terasa lebih indah.
5. Jelaskan Bahwa Hubungan Intim Tidaklah Seperti dalam Film Porno
Setelah menjelaskan bahaya dari pornografi, beritahukan juga pada anak bahwa film porno itu hanyalah fiksi, sama seperti buku cerita yang sering ia baca. Fiksi itu tidak nyata dan tidak bisa ia percaya begitu saja. Jelaskan juga bahwa hubungan intim itu tidak akan sama seperti apa yang ia tonton. Katakan juga padanya tentang pentingnya hubungan intim untuk dilakukan pada waktu dan usia yang tepat, setelah menikah contohnya. Itulah beberapa sikap yang bisa diambil orangtua ketika memergoki anak melihat konten dewasa. Meski tampaknya sulit, cobalah untuk memberikan edukasi seks yang tepat pada anak sedini mungkin.
Praktisi Informasi dan Teknologi (IT) Nina Sulistiyowati, mengingatkan orang tua mesti khawatir akan dampak negatif bagi anak-anak sebab penggunaan gawai yang berlebihan. Konten yang salah dari game atau tontonan pada gawai akan membuat perubahan perilaku anak ke arah negatif. Bukan hanya itu, anak-anak pun rentan menjadi korban predator seksual di dunia maya. “Pilih program pendidikan yang bermutu, usahakan orang tua ikut menonton saat anak menggunakan gawai,” ucap Nina. (rk/do)