HEADLINEPurwakarta
Trending

Misteri Kematian Jesika, Polisi Sebut Tidak Wajar

PURWAKARTA , RAKA – Kematian Jesika masih menjadi misteri. Sebelumnya jasad anak berusia 15 tahun itu sudah tewas terlentang di slokan Desa Gandasoli, Kecamatan Plered.

Raut duka masih terpancar dari wajah Otim (42), ayah dari Jesika (15). Ia menuntut agar pelaku penganiayaan terhadap putrinyamendapatkan hukuman seberat-beratnya.

“Kalau perlu nyawa dibayar dengan nyawa lagi,” ujar Otim penuh emosi saat ditemui, Senin (20/10).

Otim mengaku mendapat kabar duka itu dari rekan kerjanya di Pekanbaru, tempat ia baru tiga hari bekerja sejak Selasa (14/10). Kabar kematian sang anak membuatnya syok dan tak kuasa menahan tangis.

Baca Juga: Pecah Rekor, Ratusan Grup Drum Band Meriahkan Hari Jadi Purwakarta

Menurutnya, Jesika sebagai anak pendiam yang jarang bercerita tentang urusan pribadi kepada keluarga.

“Enggak pernah cerita, enggak pernah,” katanya pelan.

Otim bercerita, komunikasi terakhir dengan Jesika terjadi dua hari sebelum peristiwa nahas itu. Saat itu, ia hanya sempat menanyakan kondisi adik Jesika melalui sambungan telepon. Tak menyangka, percakapan singkat itu menjadi yang terakhir antara ayah dan anak.

Suasana haru menyelimuti pemakaman Jesika di Desa Cadasmekar, Kecamatan Tegalwaru, Minggu (19/10) sore. Puluhan warga dan kerabat datang memberi penghormatan terakhir. Tangisan keluarga pecah begitu jenazah tiba di rumah duka.

Otim berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini secara tuntas dan memastikan pelaku mendapat hukuman setimpal.

“Diselidiki sampai tuntas lah. Dihukum seadil-adilnya,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Plered AKP Ali Murtadho menjelaskan, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman sekolah korban, keluarga, dan beberapa orang yang kemungkinan mengetahui kejadian tersebut.

Tonton Juga: PASAR SASAGARAN PURWAKARTA

“Nama orang terakhir yang berhubungan dengan korban sudah kami kantongi. Saat ini kami masih berupaya menemukan dan memverifikasi keberadaannya,” ujar Ali.

Ali menambahkan, hingga kini polisi belum memastikan apakah pelaku bertindak seorang diri atau bersama orang lain. Proses pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih terus berjalan untuk memperjelas kronologi kejadian.

Autopsi terhadap jenazah Jesika telah di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung, namun poliai belum menerima hasil resminya.

“Yang jelas penemuan mayat ini tidak wajar. Kita akan telusuri apakah ini murni pembunuhan atau kecelakaan,” ungkapnya.

Terkait dugaan kekerasan seksual, Ali menyebut pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk memastikan kebenarannya. (yat)

Related Articles

Back to top button