HEADLINEKarawang

Dua Rumah Ambruk, Delapan Orang Terluka

RUMAH AMBRUK: Warga angkat sisa-sisa bangunan yang tersisa.

KARAWANG, RAKA – Hujan lebat disertai angin kencang di Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Selasa (26/01) membuat dua rumah ambruk. Delapan orang penghuni rumah terluka terkena material bangunan.

Korban yang terluka terdiri dari dari empat wanita dan empat pria. Selain orang dewasa dari kedelapan korban, juga terdapat dua korban anak-anak. Pertama anak perempuan bernama Mela (9) kedua anak laki-laki bernama Putra Dwi Faisal (2). “Korban ada delapan, dari kedelapan itu ada korban anak-anak juga,” kata Erna Ruyati Noormawatya, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Rabu (27/01).

Kedelapan korban tersebut terdiri dari tiga keluarga. Satu rumah yang ambruk terdapat dua kartu keluarga di dalamnya. Korban hanya mengalami luka ringan dan sudah langsung di bawa ke puskesmas terdekat. Seluruh korban tidak ada perawatan inap di puskesmas dan langsung dibawa pulang. Setelah kejadian ini mereka tinggal bersama saudara yang rumahnya masih berada dalam satu desa.

Kejadian ini langsung dilaporkan ke Dinas Sosial dan mereka langsung mengirimkan bantuan berupa sembako, Rabu (27/1) kemarin. Setiap keluarga masing-masing mendapatkan bantuan. “Tadi pagi dari perwakilan desa udah ada yang dateng ke sini buat ambil bantuan,” terang Dani Sanjaya, kepala seksi perlindungan korban bencana.

Jumlah kerugian yang di alami seluruh korban sebesar Rp15 juta. Korban belum mengajukan bantuan untuk renovasi rumah kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain mendapatkan bantuan dari Dinsos, korban pun telah mendapatkan bantuan sembako dari gabungan pihak Badan Penanggulangan Badan Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin di tahun 2021 meminta masyarakat untuk lebih waspada apalagi puncak musim penghujan ini diperkirakan akan terjadi di pertengahan Februari, tapi menurut informasi dari BMKG Bandung, cuaca ekstrem ini akan terjadi hingga bulan Maret. “Cuma ada wilayah-wilayah tertentu, mudah-mudahan Karawang tidak termasuk,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi banjir, Yasin sudah melayangkan surat imbauan kepala desa maupun pihak kecamatan untuk melakukan normalisasi saluran air sehingga hal tersebut akan meminimalisir terjadinya banjir. Kata dia, penyebab terjadinya banjir ini diakibatkan saluran air sekunder yang tidak mengalir secara normal.
“Imbauannya tetap untuk waspada dengan cuaca ekstrem sekarang ini, hujannya tidak menentu dan juga ada anginnya,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button