KARAWANG, RAKA – Minat baca di lingkungan mahasiswa masih minim. Padahal membaca merupakan budaya mahasiswa sebagai kaum intelektual yang harus selalu dilakukan.
Januar Ibrahim, petugas perpustakaan keliling mengatakan, berdasarkan pengalamannya selama berkeliling ke setiap kecamatan. Pembaca dari kalangan mahasiswa sangat minim. Oleh karenanya, ia hanya mendatangi sekolah dasar (SD) saja. “Selama ini kita keliling ke SD saja. Karena tempat umum jarang peminat bacanya,” kata Januar, kepada Radar Karawang.
Dikatakan Januar, buku yang disediakan di mobilnya bukan hanya buku untuk para pelajar tingkat SD saja, termasuk buku umum. Tetapi bagi kalangan mahasiswa dan pelajar SMA jarang peminat untuk membacanya. “Emang sih gak semuanya lengkap. Kalau buat referensi di kampus gak semuanya ada. Hanya ada buku umum saja,” ujarnya.
Selama satu bulan, ia selalu berkeliling di satu kecamatan. Tempat yang sering dikunjungi hanya SD. “Kalau mobil ada 4. Jadi setiap bulan 4 kecamatan yang dikelilingi. Kelilingnya cuma 3 Minggu,” katanya.
Sementara, salah seorang mahasiswa Karawang, Raden Diandra Kusumah (19) mengatakan, minat baca di kalangan mahasiswa bisa ditumbuhkan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan membuat perpustakaan semenarik mungkin. Di perpustakaan daerah misalnya, harus dibuat nyaman dan menarik bagi mahasiswa untuk berkunjung. “Aku sendiri baru tahu kemarin-kemarin perpustakaan daerah di Karawang. Berarti harus lebih disosialisasikan dan harus ada upaya dari pemerintah daerah. Misalkan membuat perpusda menjadi lebih menarik bagi mahasiswa. Jangan terkesan kuno sehingga mood membaca tidak ada,” ujarnya.(nce)
