Motekar Parungsari Raih Penghargaan
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Berkat inovasi yang mengusung penggerak tenaga usaha bagi keluarga menjadi objek peluang usaha, guna meningkatkan ketahanan keluarga, kader Motivator Ketahanan Keluarga (Motekar) Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat, meraih penghargaan.
Nominasi perpustakaan desa, ekonomi kerakyatan dan pengelolaan sampah itu mampu mengalahkan tiga kabupaten di Jawa Barat. “Inovasi itu merupakan rangkaian persentase inovasi tiap-tiap kabupaten, yang kini terselenggara pada bimbingan teknis Motekar tingkat Provinsi Jawa Barat angkatan kedua tahun 2019,” ucap Bambang, master Trainner Motekar Provinsi Jawa Barat kepada Radar Karawang, Rabu (24/4).
Ia mengungkapkan, inovasi-inovasi yang ada dan dipresentasikan oleh kader-kader Motekar cukup baik, namun hal itu akan menjadi masukan bagi program keluarga juara Provinsi Jawa Barat.
Koordinator Motivator Ketahanan Keluarga (Motekar) Kabupaten Karawang Dodo Swanda mengatakan, inovasi ini merupakan langkah kreatif dan inovatif, untuk mengoptimalkan sumberdaya yang ada di masyarakat, dalam penyelesaian masalah kerentanan keluarga. Sejak diterapkan pada tahun 2015, kasus kerentanan keluarga di Jawa Barat mengalami penurunan. “Inovasi yang masuk top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 ini merupakan tenaga yang berasal dari masyarakat yang memiliki pengetahuan, kemauan, kemampuan dan keterampilan serta telah melalui proses seleksi di tingkat Provinsi Jawa Barat,” bebernya.
Mereka, lanjut Dodo, bertugas memfasilitasi kegiatan pemberdayaan keluarga yang mengalami kerentanan aspek fisik, ekonomi, psiko-sosial, dan sosial budaya untuk meningkatkan kualitas keluarga.
Edi, salah satu perwakilan desa inovasi 2019 angkatan kedua dari Desa Parungsari mengatakan, inovasi yang diusungnya yaitu salah satu penggerak tenaga usaha bagi keluarga agar menjadi objek peluang usaha, guna meningkatkan ketahanan keluarga.
Ia mengaku, konsep inovasi itu merupakan hasil upaya sumbangsih pemikiran kader Motekar yang ada diwilayah kerja Kecamatan Telukjambe Barat. “Ternyata cukup disambut antusias sekali oleh masyarakat di lingkungan desa tempat kami bekerja, dan bahkan bisa menjadi salah satu pemutus mata rantai pengangguran,” pungkasnya. (yfn)