Motif Batik Bagja Rawan Diklaim Orang Lain

BATIK KARAWANG: Putri-putri Batik Kabupaten Karawang angkatan 2019 dan 2021. Setiap angkatan diminta untuk membuat motif batik baru dan kemudian dipatenkan agar tidak diklaim milik orang lain.
Penciptanya Kesulitan Dapat Hak Paten
KARAWANG, RAKA – Putra-putri Batik Kabupaten Karawang tahun 2019 menciptakan motif batik baru yang diberinama Bagja. Batik ini memiliki filosofi yang menceritakan tentang Karawang bahagia. Gambar yang terdapat dalam batik Bagja berisi tentang pariwisata, sumber daya alam, kebudayaan, industri. “Batik ini merupakan batik pertama dari putra-putri batik Karawang terutama angkatan 2019. Kita melihat seluruh hal yang ada di Karawang kayak gunung, sumber daya alam, gedung-gedung, sejarah,” ujar Leandro Tan, putra batik Karawang tahun 2019, Senin (4/10).
Batik ini telah diluncurkan sejak Oktober 2020. Terdapat simbol padi, mutiara, air terjun, ombak, gedung di dalam ukiran batik tersebut. Rizka Dwi Wulandari mengungkapkan, bahwa batik ini belum mendapatkan hak paten ataupun hak cipta dari Bupati Kabupaten Karawang. Ia menambahkan jika hak paten dan cipta akan terus diperjuangkan. Hal tersebut bertujuan agar karya tidak diambil oleh orang lain. “Kalau sekarang buat hak paten dan hak cipta nya sendiri belum dikasih sama Teh Celica, tapi kami tidak akan diam begitu saja. Kami tidak mau terjadi jika ada pengambilan ataupun pengakuan hasil karya kami tanpa izin,” ungkap Rizka Dwi Wulandari, putri batik Karawang 2019.
Peserta finalis tahun 2021 pun akan berencana membuat motif batik tersendiri. Hal ini terinspirasi dari angkatan 2019, hanya saja motif yang akan digunakan belum dipikirkan dengan matang. Hal tersebut karena masih berfokus pada karantina offline menjelang grand final. “Angkatan saya tertarik untuk membuat motif baru juga, kalau buat motifnya belum terancang detailnya karena kita masih fokus buat karantina offline,” pungkas Rafli Setia Andika, finalis putra-putri Batik Karawang 2021. (nad)