MP3I Luncurkan Program Hadapi Pandemi
KARAWANG, RAKA – Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) luncurkan program “MP3I Peduli Masyarakat Pondok Pesantren Dalam Menghadapi Covid-19”.
Program ini sebagai respon menghadapi pandemi global yang mengancam jiwa dan kehidupaan sosial masyarakat khususnya warga pondok pesantren yang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Acara yang mengundang Wakil Bupati Karawang, Gubernur Jawa Barat, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, dan pejabat Forkopimda Karawang berlangsung di Pondok Pesantren At Tarbiyah, Desa Ciwulan, Kecamatan Telagasari, Sabtu (8/8).
Penanggung jawab acara Gus Arif Rachman Rusydi menyampaikan, acara ini sebagai langkah awal gerakan kemandirian masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 berbasis pondok pesantren secara nasional.
Dikatakannya, adanya penularan Covid-19 yang cepat pilihan terbaik masyarakat adalah mengikuti kebijakan pemerintah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Melalui acara ini MP3I mengingatkan sekaligus mengharapkan kepada seluruh komponen bangsa, untuk peduli terhadap adanya ancaman pada masyarakat pesantren sebagai aset besar negara Indonesia,” terangnya.
Ia menjelaskan, terdapat 3 pilar utama dalam MP3I Peduli Masyarakat Pondok Pesantren Dalam Menghadapi Covid-19. Pertama adalah protap penanganan Covid-19 bagi para santri pondok pesantren, guru, keluarga pesantren serta warga disekitarnya berdasarkan buku panduan MP3I.
Kedua adalah pemulihan ekonomi dengan menginisiasi dan menjembatani pelaku bisnis dan pemerintah untuk turut menghidupkan peluang usaha dan UMKM di lingkungan pesantren.
“Kita juga fokuskan transformasi pendidikan berbasis digital, dalam mengoptimalkan teknologi informasi dalam proses belajar para santri,” paparnya.
Pimpinan Pondok Pesantren At Tarbiyah Kyiai Akhmad Rukhyat Hasby menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan pesantren yang hadir dalam acara ini.
Permintaan maaf ia sampaikan atas keterbatasan undangan mengingat masih adanya pandemi corona. Ia juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk memperhatikan para kiyai dan mubalig.
“Salah satu yang paling terdampak Covid-19 adalah para kiyai dan mubalig,” ucapnya. (din)
