Uncategorized

MUI Minta Warung Remang Walahar Dibongkar

WARUNG REMANG-REMANG ; Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang di pinggirnya terdapat deretan warung remang-remang.

KLARI, RAKA – Ketua MUI Kecamatan Klari angkat bicara soal lokasi warung remang-remang yang dapat mengganggu kenyamanan serta menjauhkan diri dari pintu rezeki.

Ketua MUI Kecamatan Klari Asep Hadi mengatakan, keberadaan rumah melodi yang berdiri di sepanjang bantaran sungai Walahar menimbulkan gejolak serta keluh kesah warga. “Bahkan sempat ada yang datang kepada saya dan mengadu, katanya mereka sangat resah dengan keberadaan warung remang tersebut,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (21/7).

Ia menambahkan, dalam kacamata Islam, sudah jelas bahwa lokasi tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Selain membuat resah, aktivitas yang berpotensi terjadinya perzinahan itu dapat menjauhkan seseorang pada pintu rezeki. “Nabi Muhammad SAW bersabda, hindarilah perbuatan zina, karena sesungguhnya di dalamnya terdapat empat hal yaitu menghilangkan keindahan wajah, memutuskan rezeki, membuat murka Yang Maha Pemurah, menyebabkan hidup kekal di neraka,” tambahnya.

Ia mengaku, pihaknya juga sangat kecewa dengan keberadaan warung remang tersebut, seharusnya pihak pemilik lahan dapat bertindak tegas, bahkan ia berharap lokasi tersebut bisa dialihfungsikan menjadi taman sehingga bisa memiliki nilai positif. “Kalau memang sudah jelas melanggar dan mengganggu kenyamanan warga kenapa tidak dibongkar saja, saya kira kalau dialihfungsikan menjadi taman itu lebih bagus dan terlihat lebih indah,” akunya.

Sementara itu, Pol PP Kecamatan Klari Akang Muhtar mengungkapkan, pihaknya juga masih kebingungan jika harus melakukan penggusuran. Pasalnya para pemilik warung remang tersebut menyewa lokasi tersebut. “Kita tidak bisa langsung bongkar, karena PJT yang lebih berhak. Kalau ada putusan dari PJT kita selaku Pol PP sangat siap melakukan pembongkaran,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button