HEADLINE
Trending

Musabaqoh Baca Kitab Kuning

Warnai Hari Santri di Ponpes Al-Mushlih

radarkarawang.id — Pondok Pesantren Al-Mushlih memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 dengan serangkaian kegiatan edukatif dan kompetitif. Puncak perayaan pada tanggal 22 Oktober 2025 ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera dan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba.

Upacara HSN dilaksanakan pukul 07.30 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SMP dan SMA, serta para santri dari jenjang pendidikan tersebut. Sebagian santri yang juga merupakan karyawan pondok pesantren turut hadir memeriahkan apel.

Sebelum upacara, berbagai perlombaan telah digelar selama dua hari penuh. Jenis lomba yang diadakan meliputi kaligrafi, Musabaqah Qira’atil Kutub (MKK) atau baca kitab kuning, cerdas cermat keagamaan (CCA), azan, dan selawat.

Ahmad Sofi, selaku penanggung jawab perlombaan, menyampaikan bahwa antusiasme santri untuk mengikuti lomba sangat tinggi. “Alhamdulillah, antusiasme santri sama dari tahun ke tahun. Santri sangat antusias ikut lomba-lomba seperti ini,” ujarnya.

Sofi menjelaskan bahwa dana untuk hadiah lomba didapatkan dari iuran para santri. Setiap santri berpartisipasi dengan menyumbang Rp5.000, yang kemudian diolah panitia untuk membeli sertifikat dan piala.

Meskipun demikian, Sofi mengakui adanya tantangan, terutama terkait jumlah santri yang menurun dalam empat tahun terakhir. Hal ini menyebabkan kemeriahan perayaan HSN tahun ini sedikit berbeda.

“Mungkin pelaksanaannya perbedaannya itu, ya, pertama kurang meriah di tahun ini. Kegiatan-kegiatan yang berjalan itu efektif, cuma dilakukan oleh orangnya sedikit, jadi sedikit kurang efisien dari segi waktu,” tutur Sofi.

Terlepas dari tantangan tersebut, tujuan utama lomba, yaitu melatih keberanian dan mental santri, tetap tercapai. Sofi berharap kegiatan ini menjadi bekal bagi para santri.

Ia menambahkan, output dari HSN, khususnya lomba, adalah melatih anak-anak supaya berani tampil dan mengeluarkan bakatnya. “Supaya kalau ikut event-event yang lebih besar di luar, jadi sudah punya mental,” tegasnya.

Pondok Pesantren Al-Mushlih, yang berfokus pada pembacaan kitab kuning, telah mengukir prestasi di bidang tersebut. Sofi menceritakan, “Waktu itu di Lomerta lawan pondok-pondok se-Banten yang banyak. Ada beberapa santri yang mendapat juara satu, dua, tiga.”

Sayangnya, untuk HSN tahun ini, Al-Mushlih memutuskan untuk tidak mengirim perwakilan ke luar pesantren. Keputusan ini diambil karena panitia tidak menemukan informasi mengenai adanya event perlombaan eksternal yang relevan.

Selain prestasi keagamaan, Ponpes Al-Mushlih juga unggul dalam bidang olahraga. Baru-baru ini, tim futsal pesantren berhasil meraih juara dua dalam turnamen persahabatan.

Peringatan HSN di Al-Mushlih tahun ini diharapkan dapat terus memupuk semangat juang dan kemampuan santri, menjadikan mereka generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan berdaya saing. (uty)

Related Articles

Back to top button