KARAWANG

Musim Kemarau Hingga Juli, Dua Kecamatan Sudah Kekeringan

KARAWANG, RAKA- Telah masuk musim kemarau, dua kecamatan di Kabupaten Karawang mulai mengalami kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Karawang telah gelar rapat kesiapsiagaan bencana kekeringan dengan instansi terkait dan perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Ketua BPBD Kabupaten Karawang Mahpudin mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana kekeringan dengan instansi terkait dan perwakilan Forkopimda. Dirinya menyampaikan dari rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) BMKG dari mulai Mei hingga Juli sudah masuk musim kemarau. “Dalam rapat kondisi itu kami pun kemarin mengundang camat yang wilayah berpotensi terjadi kekeringan. Kekeringan terdapat dua jenis yaitu kekeringan air minum atau MCK (mandi, cuci, dan kakus) dan kekeringan persawahan,” terangnya, Selasa (25/6).
Mahpudin menjelaskan, kekeringan untuk air minum atau MCK itu potensi kekeringan terjadi di wilayah perkotaan dan selatan Karawang seperti Kecamatan Klari, Ciampel, Telukjambe Barat dan Pangkalan serta Tegalwaru. “Dalam hal ini kami berharap aparatur pemerintahan camat mewanti-wanti kepada masyarakat yang masih ada air dan hujan untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Air hujan yang ada dipanen dan simpan, bisa embung-embung,” tuturnya.
Lanjut Mahpudin, kekeringan pesawahan yang sering terjadi di wilayah utara terutama di Kecamatan Pakisjaya. Makan apabila di wilayah utara dan selatan membutuhkan distribusi air, BPBD bersama dengan PDAM akan bekerja sama. Saat ini BPBD telah memilik 2 buah tangki, PDAM 4 buah tangki, dan PMI 2 tangki. “Saat ini sudah ada wilayah yang mengalami kekeringan seperti di Desa Kertasari dan Desa Mulangsari kami, Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Tegalwaru pun sudah ada yang meminta pasokan air. Kami pun sudah melakukan distribusi dan airnya dari PDAM,” tutupnya. (zal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button