Uncategorized

Nasib Bekas Kantor Desa Balonggandu Peninggalan Belanda

TAK TERURUS: Bekas kantor Desa Balonggandu tak terawat. Gedung dibiarkan kosong tak diurus.

Bau Pesing, Jadi Sarang Kelelawar

JATISARI, RAKA – Bau pesing, kumuh dan banyak kotoran kelelawar. Begitulah kondisi bekas kantor Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari. Bangunan ini, konon merupakan peninggalan Belanda. Namun sayangnya, kini tak terawat.

Jika dilihat posturnya, bangunan ini masih berdiri kokoh. Bentuk bangunannya pun masih sama seperti dulu, tidak pernah direnovasi. Jika diurus dan rawat atau diperbaiki, tentu bangun bersejarah bisa dijadikan objek wisata sejarah, sehingga bisa menjadi bermanfaat.

Kasie Pemerintahan Desa Balonggandu Budi Setiadi Jaya mengatakan, meski masa penjajahan sudah berakhir, namun bangunannya masih bisa ditemui di Kabupaten Karawang, tepatnya di kompleks Desa Balonggandu Kecamatan Jatisari. “Bangunan tua yang ada disamping desa ini, merupakan bangunan peninggalan Belanda,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Jumat (18/10).

Ia menjelaskan, bangunan tua itu merupakan tempat pemerintah Belanda pada saat penjajahan atau disebut dengan pangsi. “Dulunya itu, bangunan bersejarah ini, tempat tahanan pada saat masa penjajahan Belanda,” jelasnya.

Masih dikatakannya, sebelumnya banguan bersejarah itu juga pernah dijadikan kantor Desa Balonggandu, sekitar tahun 1975 pada masa kepemimpinan M. Usro. “Terakhir tidak tempati pada saat adanya kantor desa baru, pada tahun 2011 sampai sekarang,” tuturnya.

Menurutnya, jika ada perawatan ada renovasi oleh pemerintah daerah malalui Dinas PUPUR Kabupaten Karawang, tentu bangunan tua itu bisa dijadikan objek wisata bersejarah. “Sekarang sudah banunan peninggalan Belanda ini tidak terurus. Harusnya, menjadi perhatian yang serius oleh pemeritah. Jangan sampai terbengkalai, akan tetapi dironovasi atau diperbaiki oleh pemerintah untuk dijadikan tempat objek wisata bersejarah atau musuem bisa menjadi tempat pementasan barang-barang yang berharga,” harapnya.

Ahmad Sitojudin Anwar, kasie Ekbang Desa Balonggandu menambahkan, bangunan peninggalan Belanda ini, seharusnya menjadi perhatian yang serius oleh pemerintah daerah. Jangan sampai terbengkalai, karena jika dirawat atau direnovasi, bisa jadikan wisata bersejarah atau museum, sehingga bisa menjadi tempat barang-barang peninggalan Hindia Belanda. “Harusnya bangunan ini direnovasi, sehingga dijadikan tempat museum atau objek wisata bersejarah. Dengan demikian, maka akan menjadi bermanfaat, memberikan inspirasi dan memicu untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme. Apalagi tempatnya sangat strategis, dekat dengan keramaian alur jalan pantura,” pungkasnya. (acu)

Related Articles

Back to top button