
KARAWANG, RAKA- Di tahun depan, bupati janji naikkan anggaran bantuan mulai dari bantuan UMKM, beasiswa Karawang Cerdas dan program rumah layak huni (Rulahu).
Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, UMKM di Kabupaten Karawang sudah maju. Dalam mengurangi pengangguran di Kabupaten Karawang, UMKM menjadi salah satu solusinya. Maka pihaknya di tahun depan akan menambah bantuan untuk UMKM.
BAca Juga : 55 Pelajar Purwakarta Terpilih Jadi Calon Paskibraka 2025
“Bantuannya di tahun ini sudah ditambah dan tahun depan kami akan kembali menambah anggaran untuk bantuan UMKM. Kalau mau kaya jangan bekerja, tapi berwirausaha maka nanti akan kaya,” katanya, Jumat (3/7).
Disampaikannya juga, antusias masyarakat yang mendaftar beasiswa Karawang Cerdas setiap tahunnya selalu membeludak. Sehingga semenjak dirinya menjadi Bupati Karawang anggaran beasiswa Karawang Cerdas selalu mengalami kenaikan.
“Sebelumnya Rp20 miliar, tapi tahun ini mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp25 miliar dan tahun depan kami kembali akan menaikan anggarannya menjadi Rp35 miliar. Jadi nanti jalur tahfid yang hafal 1 juz juga harus diberikan beasiswa,” ungkapnya.
Selain bantuan UMKM dan beasiswa Karawang Cerdas yang tahun depan anggarannya akan ditambah, sambung Aep, pihaknya pun akan menambah anggaran program Rulahu di Kabupaten Karawang.
“Rumah layak huni yang kami bangun di tahun ini jumlahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tahun ini ada sekitar 2.000 Rulahu yang kami bangun dan tahun depan rencananya kami akan membangun rumah layak huni sebanyak 2.500 rumah,”tutupnya.
Tonton Juga : SOEHARTO, THE SMILING GENERAL
Sebelumnya, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Karawang, Irlan Suarlan mengatakan, program Karawang Cerdas telah menyasar berbagai jenjang pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Pada tahun 2023, total penerima mencapai 9.275 orang yang tersebar berdasarkan klasifikasi strata sekolah, mulai dari 22 siswa SD, 413 siswa SMP, 6.695 siswa SMA, dan 2.145 mahasiswa S1. Masing-masing siswa SD, SMP, dan SMA menerima bantuan sebesar Rp1.000.000, sementara mahasiswa memperoleh Rp6.000.000.
Bantuan ini diharapkan pemerintah dapat berarti, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera, dalam meringankan beban biaya pendidikan.
“Tahun lalu, kami mempertahankan besaran anggaran di angka Rp20 miliar, dan ini terbukti mampu menjangkau ribuan penerima di seluruh Karawang,” jelas Irlan, beberapa waktu lalu.
Pemkab Karawang berencana melakukan reformasi mekanisme pendaftaran pada tahun 2025. Jika sebelumnya penerima beasiswa lama dapat mendaftar ulang, maka ke depan seluruh pendaftar harus peserta baru.
“Tidak ada lagi pendaftaran lanjutan. Semua harus bersaing dari awal. Ini penting untuk menjaga semangat kompetisi yang sehat,” tegas Irlan. (zal/uty)