Nasib PSK tak Seindah Tarifnya
Disiksa, Ditusuk, Terbunuh
KARAWANG, RADAR KARAWANG – Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintainya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
Penggalan lirik lagu berjudul “Kupu-kupu Malam” karya Titiek Puspa itu sangat nyata dan dialami oleh banyak wanita penjaja seks di Kabupaten Karawang. Selain kerap disiksa, ada pula yang dibunuh oleh pelanggannya. Seperti yang terjadi baru-baru ini, gegara cemburu seorang lelaki hidung belang menusuk seorang pekerja seks komersial (PSK) hingga tewas di warung kopi, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Pelaku, MH (43) kesal karena korban, RV (40), tidak mau diajak kencan tapi korban malah melayani lelaki lain. Usai menusuk korban, pelaku kabur namun berhasil ditangkap dari tempat persembunyiannya.
Kapolres Karawang AKBP Edwar Zulkarnaen mengatakan polisi berhasil menangkap pelaku selang beberapa setelah pelaku membunuh korban. Pelaku tidak melawan saat ditangkap di tempat persembunyiannya di Desa Rengsdengklok.
Peristiwa memilukan juga menimpa seorang PSK di Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang. Dia ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di Kamar nomor 16 Losmen Melati, Jalan Bypass Jomin, Sabtu (29/9/2018). Perempuan yang belum diketahui identitasnya itu sudah membusuk. “Dia diduga kuat korban pembunuhan. Untuk memastikan penyebab kematiannya jenazah dikirim ke RSUD Karawang untuk diautopsi,” kata Kapolres Karawang saat itu, AKBP Slamet Waloya.
Korban ditemukan pertama kali oleh karyawan losmen yang mencium bau busuk dari dalam kamar nomor 16. Karyawan itu kemudian curiga dan mendobrak pintu kamar. Ia kaget menemukan korban dalam kondisi mengenaskan. Ia pun segera lapor polisi. Berdasarkan pengamatan di TKP, bau busuk masih menyeruak di kamar nomor 16, kamar paling pojok di belakang komplek losmen tersebut. Korban diketahui merupakan PSK yang kerap mangkal di wilayah Kotabaru. Setiap mendapat pelanggan, ia kerap membawa tamunya ke losmen tersebut. “Dia suka bawa tamu ke sini. Biasanya di kamar nomor 20. Tapi terakhir saya lihat dua hari lalu dia bawa tamu ke kamar nomor 16,” kata seorang penjaga losmen yang enggan disebut namanya.
Menurut penjaga itu, dua hari sebelum tewas, korban membawa seorang tamu ke losmen Melati. “Terakhir dia bawa laki-laki dua hari lalu. Tamunya berbeda-beda. Hampir setiap malam sih dia bawa tamu berbeda,” tuturnya.
Sedangkan OS (28), PSK online yang tewas di Hotel Omega, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, belum sempat dibayar oleh tamu terakhirnya, Ridwan Solihin (28) alias Emen. Justru duit milik OS yang dicuri Emen. OS mematok tarif Rp400 ribu sekali kencan kepada Emen. Namun pria kuli bangunan ini menawar hingga Rp250 ribu. Setelah dibujuk rayu, OS kemudian sepakat untuk kencan selama satu jam bersama pelaku. OS pun memberi tahu lokasi hotel dan nomor kamar tempatnya menginap saat itu. Mendapat beberapa tawaran kencan pada Minggu (6/10), OS kemudian menyewa sebuah kamar di Hotel Omega. Ibu tiga anak itu diketahui check in pada pukul lima sore. Sebelum indehoi dengan pelaku, OS dikabarkan sempat ‘menemani’ dua tamu lainnya. “Sekitar pukul sebelas malam, tersangka masuk ke kamar nomor 211 yang disewa korban,” kata sumber.
Setelah satu jam berhubungan badan, Emen tak kunjung berhenti. Ternyata sebelumnya pelaku mengkonsumsi obat kuat dan menggunakan tisu magic. OS protes dan kesal kepada pelaku yang menggunakan tisu magic. “Menurut keterangan tersangka, korban menerima telepon dari tamu yang sudah menunggu.”
OS meminta pelaku cepat menyelesaikan karena durasi sudah melampaui kesepakatan atau lebih dari satu jam. Emen naik pitam gegara sakit hati mendengar ucapan OS. Ia kemudian menghabisi nyawa OS dengan cara membekap mulut dan hidungnya. Kematian OS yang tragis mengagetkan karyawan dan pengelola Hotel Omega, Karawang, Senin (7/10). Mayat OS tertelungkup di atas kasur kamar 211 dalam kondisi bugil dan tangan terikat selimut. Terdapat sejumlah luka diduga bekas penganiayaan pada tubuh wanita tersebut.
Kisah memilukan juga dialami seorang PSK di Adiarsa Barat. Dia bersimbah darah setelah ditusuk pelanggannya karena terlibat cekcok di sebuah indekos di Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Telukjambe Barat, kamis (18/8/2022). Korban mengalami luka tusuk di bagian tangan dan perut. Kuat dugaan dianaia pelanggan karena cekcok perkara uang jasa seks. Keduanya bertengkar lantaran korban merasa uang jasa seks yang diberikan tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Pelaku memesan jasa korban melalui aplikasi. Dari aplikasi itu keduanya menyepakati harga jasa.
Terakhir dan paling parah, saat Polres Karawang berhasil mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap wanita yang ditemukan tewas setengah telanjang di Hutan Lindung Cikampek, Kabupaten Karawang, Jumat (17/4/2015) lalu. Tersangka berinisal AN alias C (33), berprofesi sebagai penjual rujak, warga Kabupaten Cirebon sekaligus ‘pelanggan’ tetap korban. Motif pembunuhan terungkap lantaran korban emosi karena kecewa dengan pelayanan korban terhadap dirinya. Akibat perbuatanya, tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHPidana, tentang Tindak Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (rk)