HEADLINE

Nasib Tragis Guru Honor tak Lolos P3K, Posisi Digeser, Tunjangan PMMS Dicabut

KOTABARU, RAKA – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dinilai memberatkan guru yang tidak lolos. Bahkan guru yang tidak lolos seleksi, tunjangan dari dana Peningkatan Mutu Manajemen Sekolah (PMMS) dicabut otomatis oleh pemerintah.
Salah satu tenaga pendidik SDN Jomin Barat 1, Muhammad Cahya mengatakan, beberapa waktu lalu saat mengikuti seleksi P3K dinyatakan tidak lolos, sehingga posisi tempat mengajarnya tergeser oleh guru baru. “Karena posisi tempat mengajarnya pun dirandom, termasuk posisi saya yang mengajar di SDN Jomin Barat 1 tergeser,” ucapnya kepada Radar Karawang, Rabu (6/4).
Ia menambahkan, tak hanya posisi mengajarnya yang tergeser, kini PMMS haknya dicabut secara otomatis dari data Pokok Pendidik (Dapodik) yang dinilai sangat memberatkan dan merugikan dirinya. “Bagaimana dengan nasib keluarga saya yang memang tunjangan PMMS, dan upah mengajar di SDN Jomin Barat 1 ini menjadi satu-satunya tempat saya mencari nafkah,” ungkapnya.
Menurutnya, jika ada pihak sekolah yang menggunakan dirinya sebagai tenaga pendidik, data dirinya sebagai penerima PMMS di dapodik sudah dihapus, dan diganti dengan data baru yang telah dinyatakan lolos seleksi P3K. “Bukan saya saja, tapi banyak guru yang senasib dengan saya dan merasakan hal yang sama,” katanya.
Ia meminta pemerintah memperhatikan sisi kemanusiaan, karena selama ini guru yang dinyatakan tidak lolos P3K sudah membantu pemerintah dalam mencerdaskan generasi bangsa. “Minimal kita ditempatkan ke sekolah lain sebagai gantinya, dan honor serta PMMS pun harus diberikan juga. Jangan sampai adanya P3K pemerintah tidak bisa memanusiakan manusia. Intinya harus diperhatikan karena kita semua sudah mengabdi buat bangsa. Dan kita juga punya kelurga yang harus dinafkahi,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Back to top button