300 Jamaah Haji Indonesia Lansia Nonmandiri Ikut Safari Wukuf
Radarkarawang.id – Tidak semua jamaah haji Indonesia akan melaksanakan wukuf secara normal di Arafah pada Sabtu (15/6) mendatang. Sebagian jamaah nanti menjalani safari wukuf. Alias masuk ke Arafah dan wukuf sejenak dari atas kendaraan, lalu kembali lagi ke tempat asal.
Mereka yang menjalani safari wukuf adalah para jamaah yang mengalami kondisi khusus. Mulai dari lansia yang masuk kategori harus safari, atau para jamaah yang saat ini tengah sakit.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan skema pelaksanaan safari wukuf. Sedikitnya, sudah ada 300 jamaah Indonesia yang akan menjalani prosesi ini. Hingga saat ini, secara bertahap, para jamaah yang hendak disafariwukufkan sudah dijemput petugas PPIH dari hotel masing-masing. Mereka ditempatkan di hotel transit. Karena akan diberangkatkan bersama-sama.
”Dari data yang sudah kami dapatkan, 288 jamaah ini berasal dari 11 sektor pemondokan di Makkah,” ujar Koordinator Safari Wukuf Lansia non Mandiri dr Meldy.
Dia menjelaskan, para calon jamaah safari wukuf ini sengaja dijemput lebih awal. Ini untuk mempermudah persiapan sekaligus menjaga kondisi fisik mereka. Hotel transit calon jamaah safari wukuf ditempatkan di hotel transit yang berdekatan dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
”Hotelnya mirip apartemen. Agar mereka lebih nyaman,” katanya.
Kemenag RI sudah menetapkan regulasi soal siapa saja jamaah yang menjalani skema safari wukuf. Pertama adalah jamaah lansia dan disabilitas nonmandiri mandiri (tidak bisa melaksanakan aktivitas harian secara sendiri). Sedangkan, kategori berikutnya adalah jamaah lansia/ disabilitas yang tidak bisa berjalan atau pengguna kursi roda karena sakit yang butuh penanganan lanjutan. Kategori ketiga adalah jamaah yang memiliki komorbid atau penyakit rawan atau gangguan kesehatan berat. Selain itu, yang juga disafariwukufkan adalah jamaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan kondisinya masih belum memungkinkan.
”Selain itu, juga untuk jamaah lansia/disabilitas sesuai kriteria yang diajukan oleh pimpinan kloter,” katanya.(nce)